Saturday 4 April 2015

Renungan / Khotbah 1 Yohanes 1:1-10, Minggu 12 April 2015

Introitus : 
“Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia” (Yohanes 1:4).

Pembacaan : Mazmur 133 (Anthiponal); Khotbah : 1 Yohanes 1:1-10 (Tunggal)

Tema : Terang Allah Mempersatukan Kita.


Pengantar
Sebagai orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus, tentu kita harus memiliki pengenalan akan siapa itu Allah kita dan bagaimana kita harus hidup di dalam Dia. Hal itu membawa kita memahami bagaimana kita harus hidup sesuai kehendak Tuhan. Sebagai anak-anak Tuhan tentu kita harus hidup di dalam terang dan menjauh dari pebuatan-pebuatan gelap. Karena terang itu membawa kita kepada hidup sedangkan kegelapan membawa kita kedalam maut.

Pendalaman Nats.
Surat I Yohanes merupakan surat yang di tuliskan oleh Rasul Yohanes untuk mengingatkan pembacanya akan adanya pengajaran-pengajaran sesat. Surat ini juga membangun jemaat untuk memiliki semangat persekutuan. Pembacanya di dorong untuk saling mengasihi dan hidup dalam persekutuan dengan Kristus. Yang disaksikan dalam persekutuan hidup yang erat dan teguh. Melalui surat ini Yohanes menyebutkan bahwa orang yang beriman harus mengetahui akan perbedaan dari gelap dan terang. Setiap orang yang hidup dalam persekutuan dengan Kristus haruslah hidup dalam terang. Hal ini di saksikan Rasul Yohanes dalam nats khotbah kita yang terdiri dari dua bagian:
1. Ayat 1-4  Kesaksian Firman Yang Hidup.
Merupakan kesaksian yang diberitakan Yohanes* akan apa yang ia dengar dan apa yang ia lihat tentang Firman yang hidup, yaitu Yesus Kristus**. Firman yang hidup itu menyatakan diri dan memberi pengertian akan hidup yang kekal yang ada di dalam Bapa. Dan itu jugalah yang ingin Yohanes sampaikan. Dengan tujuan supaya setiap pembaca suratnya juga mendapatkan pengertian dan hidup bergaul dengan Allah. Karena hubungan yang baik dengan Allah-lah yang harus menjadi dasar dalam sebuah persekutuan. Karena persekutuan orang-orang percaya itu adalah persekutuan dengan Bapa dan AnakNya, Yesus Kristus.


2. Ayat 5-10  Yesus adalah terang/kebenaran dunia.
Pada ayat 5-10, rasul Yohanes menjelaskan akan pemberitaan yang ia saksikan dari ayat 1-4. Bagian ini menjelaskan kesaksian yang menyatakan bahwa Allah adalah terang. Karena Allah adalah terang maka di dalam Dia tidak akan pernah ada kegelapan. Terang itu tidak mungkin bersatu dengan kegelapan. Dan kegelapan tidak mungkin ada di dalam terang. Dan didalam terang Allah manusia mendapatkan hidup. Terang Allah itu akan menerangi jalan manusia untuk tidak hidup dalam kegelapan. Dengan demikian:

• Setiap orang yang hidup di dalam persekutuan dengan Allah, maka ia juga harus hidup dalam terang. Kehidupannya tidak lagi melakukan perbuatan-perbuatan gelap (perbuatan-perbuatan dosa). Jika ada yang menyatakan dirinya hidup bersekutu dengan Tuhan tetapi melakukan perbuatan-perbuatan kegelapan maka ia adalah pendusta.
• setiap orang yang mengaku tidak berdosa maka ia menipu dirinya sendiri dan menjadikan Allah sebagai pendusta (bnd. Rm. 3:10-12).
• setiap orang yang mengaku dosanya maka ia akan diampuni.

Perenungan
Kehadiran Yesus sebagai terang membuat manusia kembali menemukan pengenalan akan Allah. Yesus memberi penerangan, sehingga manusia kembali hidup seperti yang Allah kehendaki. Setiap orang yang di dalam Dia memiliki kualitas hidup yang berintegritas, setia dan tunduk kepada Allah.

Sebagai orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus tentunya kita harus hidup di dalam terang. Kita harus mengakui keberdosaan kita, sehingga kita mendapatkan pengampunan dari Allah, yang menjadikan kita lahir baru . Dan setiap orang yang mendapatkan pengampunan Allah akan hidup bersekutu dengan orang-orang yang percaya kepadaNya. Melalui Terang Allah(Yesus) inilah kita semua dipersatukan. Tema kita hari ini adalah Terang Allah Mempersatukan Kita. Melalui tema ini terlihat bahwa yang menjadi dasar bagi kita untuk bersekutu dengan sesama kita adalah Allah itu sendiri. Melalui pengenalan dan hubungan yang baik dengan Allah maka setiap pribadi kita akan diterangi oleh Allah. Dengan demikian Akan tercipta sebuah hubungan yang begitu indah dan baik dalam kehidupan kita sehari-hari (Bacaan: Mzm 133). Karena orang yang mengasihi Allah (bergaul dan bersekutu dengan Allah) akan mengasihi sesamanya/ persekutuannya (lih. Mat. 22:27-40).

Sangat penting bagi kita melihat kembali bagaimana hubungan kita dengan sesama kita dan hubungan kita dengan Allah selama ini. Matius 5:14-16, menyatakan bahwa bagi kita semua supaya kita hidup menjadi terang. Bagaimana mungkin kita menjadi terang dan bercahaya jika kita belum hidup didalam “Terang” itu sendiri (Allah). Maka dari itu mari kita hidup di dalam terang Tuhan, dengan tidak lagi melakukan perbuatan-perbuatan dosa (Ef. 5:1-21).

Sebagaimana Tuhan Yesus berdoa dalam Yohanes 17:20-21, supaya setiap orang percaya kepadaNya hidup menjadi satu. Marilah kita menjaga kesatuan kita dalam Kristus. Dan tetaplah terang itu tinggal di dalam diri kita, sehingga kita mampu memancarkan cahaya-cahaya kadamaian bagi orang lain. Tuhan Yesus memberkati.
______________________
*Lih. Yoh.1:6-7
**Firman hidup: menyatakan kehadiran Firman Allah yang hidup dalam diri Yesus (bnd. Yoh. 1:1, 14).

Pdt. Nopritawati br Sembiring, S. Th
GBKP Perpulungen Banjarmasin.


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment