Thursday 6 March 2014

Renungan / Khotbah Yohanes 3:1-17, Minggu 16 Maret 2014 (Pasion III)

Introitus : 
Roma 1 : 17(Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman”)

Bacaan : Roma4 : 1-5; 13-17 (Tunggal); Khotbah : Yohanes 3 : 1-17 (Tunggal)

Thema : 
 Kita Dekat Dengan Allah Bukan Dengan Pengetahuan Namun Oleh Iman


Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus,Percaya pada Tuhan bukan seperti anak-anak yang telah pernah melihat sesuatu, apakah mainan, binatang, maka jikalau kita tanya pasti dia katakan ya mainan itu bagus, binatang gajah itu besar sebab ia telah melihatnya. Namun jikalau kita tanya sesuatu yang ia belum pernah lihat maka ia katakan aku tidak tahu sebab belum pernah ku lihat. Benar juga secara logika bahwa yangbelum pernah ia lihat,ia katakan tidak...tidak, aku tidak percaya sebab saya belum pernah melihat. Namun jikalau kita berbicara secara iman itu berbeda sebab percaya pada Allah yang sama sekali belum pernah kita lihat. Kita percaya bahwa iman itu mengantarkan kita pada pengenalan dan mempercaya Dia yang telah menyelamatkan kita/dunia ini. Yesus pernah berkata pada Thomas. Kata Yesus kepadaNya:”Karna engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya” Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya (Yoh 20:29). Inilah iman dan percaya pada Yesus yang telah menyelamatkan kita, dan Ia telah mendekatkan kita dengan Allah sang Bapa itu, lewat pengorbanNya di kayu salib.

Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus. Seorang Rabbi Yahudi (Pemimpin Agama), yang bernama Nikodemus, Ia datang pada Yesus. Hal ini terasa aneh seorang pemimpin agama, yang dimana pengetahuannya sungguh luar biasa apa lagi tentang Torat, maka dari itu Ia datang waktu malam hari, kenapa? mungkin ia takut dilihatat oleh orang lain. Hal ini mengingatkan kita dimana ada juga saatnya orang-orang pintar yang mengatakan dirinya memahami tentang. Agama namun ia belum kenal Yesus yang sesungguhnya datang pada orang-orang yang telah percaya pada Yesus (Kita). Dan pertanyaan yang luar biasa dari pemimpin agama, seputar siapa Yesus dimana ia katakan bahwa Yesus adalah: Guru yang diutus Alah dan tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertanya (ay 2).Nikodemus sebagai pemimin agama mengakui Yesus adalah di utus Allah memang saat itu hanya sebatas itulah pengenalannya tentang Yesus, hanya sebatas tanda-tanda mujizat.

Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus, maka dari itu Yesus ingin menjelaskan siapa Dia dan keselamatan. Bagi Yesus bukan sekedar tanda-tanda yang dilihat mata lebih dari itu Yesus inginmenjelaskan tentang keselamatan. Sebab selama ini pandangan tokoh-tokoh agama tentang keselamatan itu lewat mempersembahkan korban-korban, maka tokoh-tokoh agama telah membuka perdagangan hewan di bait Allah. Yang dimana Yesus marah (Yoh 2 : 13-25). Ternyata kerajaan Allah/Sorga itu merupakan harapan semua orang percaya pada Allah, untuk memperoleh itu harus dilahirkan kembali, itulah yang dijelaskan oleh Yesus agar jangan fokus pada tanda-tandaa saja. Namun harus memahami tentang kelahiran kembali (hidup baru). Persoalan kelahiran kembali inilah yang di jelaskan oleh Yesus kepada pemimpin agama Yahudi itu. Dilahirkan dari daging adalah daging, apa yang dilahirkan dari roh adalah Roh. Halini mengingatkan bahwa pemahaman manusia berbeda dengan pemahaman manusia yang beriman, Iman tidak dapat di tafsirkan/ pahami secara logika namun iman percaya itu adalah diberi pemahaman oleh Roh Allah. Maka dari itu semua orangyang telah memahami torat, dan menjalankan undang-undang harus lahirkan kembali /menerima hidup baru. Hidupbaru hanya didapat percaya pada Yesus, bertobat dan beri diri di Baptis, dan lalu melaksanakan kehendakNya. Dan tidak hanya cukup mengajarkan dan menghafalkan Firman Tuhan. Sebab hidup orangyang telah menjadi saksi bagi oranglain, menyaksikan Yesus yang turun dari sorga dan mengerjakan pekerjaan kerajaan Sorga dan naik juga ke Sorga.

Saudara yang dikasih Tuhan Yesus,Allah mengasihi dunia ini maka Ia hadir lewat Yesus Kristus (Mesias), maka Iamengajar, melaksanakan tugas ke Allahan serta membuat tanda-tanda/ mujizat ditengah-tengah kehidupan manusia. Ia tidak pernah membedakan, sebab ia hadir oleh karna kasih, maka dunia ini diselamatkan,namun yang akan memperoleh keselamatan dialah yagn percaya, percaya pada Ia (Yesus) maka ialah yang beroleh hidup kekal (ay 16). Lewat ayat 16 ini kita dapat memahami bahwa karya Allah di bumi lewat Yesus adalah untuk menjangkau semuanya, semua lapisan kehidupan umat manusia supaya dilahirkan kembali yaitu adanya perubahan sikap dan perbuatan hidup, dan tidak lagi serupa dengan dunia dan fahamnya, namun ada perubahan total (pembaharuan)/Roma 12:2. Dan pembaharuan itu terjadi dimana sejak Yesus telah mengorbankan diriNya di kayu salib, sehingga manusia ini telah mendapat pengampunan dosa. Dosalah yang selalu menghambat kita untuk melaksanakan kehendakNya.

Saudaraku yang kukasihi, kita ini (orang Kristen) adalah orang yang dipanggil olehNya untuk menjadi saksi Kristus, maka dari itu tidak ada lagi pilihan lain selain bersaksi/ menjadi saksi benar dan kebenaran. Kita telah dilahirkan kembali, kita telah dibangkitkan dari kematian bersama Kristus dan diberi tempat bagi setiap yang telah dibangkitkan itu (Ef 2 : 6). Maka marilah menyatakan kuasa kasih Allah itu lewat perkataan dan perbuatan, bukan hanya tanya dan bertanya, namun saksi dan bersaksi. bersaksi bagi dunia ini, kita bukan menjatuhkan manusia namun menyemangati orang lain, itu semua bukan usaha kita namun semuanya itu anugrah Allah. Yesus datang bukan untuk menghakimi namun untuk menyelamatkan dunia ini. Maka demikian jugalah kita, tugas kita yang telah diselamatkan itu/yang telah menerima hidup baru harus melaksanakan Tugas penyelamat itu bagi dunia ini. Sebagai mana Allah mengasihi dunia ini demikian juga kita harus mengasihi dunia ini, agar keselamatn itu/ hidup baru itu dirasakan oleh semua orang. Allah telah mendekatkan diriNya dengan manusia, lewat kehadiran Yesus. Yesus menyatukan diriNya dengan dunia ini hal ini bukanlah usaha kita namun oleh Dia yang telah mengajarkan kita untuk beriman. Hidup baru adalah iman, Iman adalah segala-galanya. Dan iman itu ditunjukan lewat perbuatan kita (Yak 2 : 17). Kasih Allah ia tunjukkan lewat pengorbanan Yesus di kayu Salib, untuk penghapusan dosa, maka lewat pengorbananNya mengalirkan kasih dan setianya pada manusia. Maka lewat kasihNya, mempunyai keyakinan yang kkokoh bahwa Yesus adalah anak Allah dan satu-satunya Juruselamat umat manusia, dan tetaplah bersekutu dengan sesamanya, semasih ada waktu.

Salam,
Pdt. Andarias Brahmana S.Th
081317054961


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment