Sunday 26 May 2013

Khotbah Ibrani 13:4-6, Pekan Keluarga Wari IV, 5 Juni 2013

Interitus : 
 “Kerinalah kam ngergaken perjabun. Kegeluhen perbulangen ras ndehara i bas perjabun la banci melket. Dibata pagi ngukumsa kalak si erlagu la mehuli bage pe si erlua-lua.” (Heber 13:4)

Ogen : Epesus 1 : 3 – 6; Khotbah : Ibrani 13 : 4 – 6

Thema : 
Tantangan Jabu (Tantangan Keluarga).

(1) Pernikahan adalah sesuatu yang serius, karena melibatkan seluruh kehidupan kita dan masa depan kita. Sampai ada perkataan :
  • Sekali memilih pasangan hidup untuk selamanya.
  • Sekali perkawinan diberkati untuk selamanya (monogami).
  • FirmanNya: “Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersat dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Mat 19 : 5 – 6).

Ayat Firman Tuhan ini membawa kita dan mengetahui sikap tegas terhadap keluarga.

(2) Kekudusan Perkawinan.
Hendaklah kamu semua penuh rasa Hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang sundal dan pezinah akan diHakimi Allah (Ibr 13 : 4).
  • Hormat pada perkawinan, menjaga kelanggengannya. 
  • Dalam pesta perkawinan, sering kita dengar petuah – tuah keluarga, orang tua, kerabat.
  • Saling mengasihilah kamu.
  • Dalam keluarga/pernikahan pasti ada gelombang Hidup, jika ada masalah jangan biarkan waktu menyelesaikannya, selesaikanlah dalam Kasih.
  • - Hormat terhadap perkawinan artinya tidak pandang enteng.
  • Hormat pada perkawinan, taati hukum Allah dan tegakkan janji Pernikahan.
  • Semua orang penuh hormat terhadap perkawinan termasuk orang tua harus ikut menghormati suatu perkawinan.
  • Hormat terhadap perkawinan, menghargai perkawinan, tidak ada tindakan semena – mena, tindakan perbudakan atau penyiksaan.“Kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suamiNya”. (Efesus 5 : 33).
  • Sebuah perkawinan bagi Kristiani sangat agung dan kudus, cinta kasih kedua orang dipersatukan, dikuduskan oleh pemberkatan Tuhan.
  • Ingat biaya perkawinan sangat besar sekali puluhan ribu, jutaan bahkan ratusan juta, harus dihargai.

(3) Keluarga Terhormat dan Dihormati.
Tetapi ada juga dalam keluarga/perkawinan yang gila hormat.
  1. Suami menuntut hormat dari isterinya dari keluarga isterinya (dianggap status lebih rendah atau sebaliknya).
  2. Ada juga pihak orang yang gila hormat keluarga, biasa menantu perempuan dijadikan seperti babu.
  3. Dalam berita/media sering kita dengar dan lihat ambruknya mahligai perkawinan (Rumah Tangga) karena banyak hal, yang dapat menciptakan masalah keluarga/perkawinan, antara lain :
  • Adanya perbedaan pendapat, lupa janji Pernikahan.
  • Terlalu mengutamakan perasaan, tidak menjaga lidah, ngomong seenaknya, sombong, pencemburu yang berlebihan.
  • Masalah ekonomi.
  • Masalah sakit penyakit.
  • Masalah karakter dan sifat buruk, tidak mau berubah.
  • SMS = Selangkah Menuju Selingkuh jadi Setia Menuju Selamat.
  • Menjaga perkawinan bagaikan merawat pajangan kristal yang mahal, jika salah sentuh berantakan.

(4) Mengatasi Masalah/Tantangan Keluarga (Jabu).

a. Bukan dengan cara manusia, tetapi dengan cara Allah.
  • Berbuat baik dan perhiasan Batiniah (I Pet 3 : 1 – 4).
  • Tidak mementingkan diri sendiri.
b. Menangani Masalah dengan tujuan mempersatukan sebagaimana dinasehatkan (I Pet 3 : 8 – 12).
  • Penyayang dan rendah hati serta mengasihi.
  • Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.
  •  Menjaga lidah dari kejahatan.
  • Melakukan yang baik.
  • Mengutamakan damai.
  • Berdoa senantiasa.
c. Jadi keluarga yang mempraktekkan Kasih, maka setiap anggota keluarga terdorong dan dikuatkan hidup rasa aman dan damai di dalam Rumah Tangga.

d. Apapun namanya :
  • Jangan mencemarkan perekawinan.
  • Iblis dengan segala cara mau menghancurkan perkawinan manusia.
  • Jangan biarkan amarah, kebencian, luka hati menjadi peluang iblis menghancurkan Kebahagiaan Keluarga.
e. Biarlah pengampunan sebagai anugrah Allah yang patut kita lakukan bagi yang bersalah pada kita. Akan terjaga keutuhan Keluarga Bahagia.
  • Pengampunan mencabut “ Kebencian di Hati”.
  • Pengampunan merubah sesuatu yang buruk jadi baik.
Depok, 12 Mei 2013
Pdt.Em.M.K. Sinuhaji


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment