Monday 19 May 2014

Renungan / Khotbah Yohanes 17:1-11, Minggu 1 Juni 2014

Introitus : 
Denarlgah, TUHAN, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku! (Mazmur 17:7

Pembacaan : Mazmur 68:2-11, 33-36; Khotbah: Yohanes 17:1-11

Thema : Kemuliaan Allah Nampak di dalam persekutuan jemaat.

Pendahuluan
Ketika Yesus menyadari bahwa waktunya tidak lama lagi bersama murid-muridNya, dan hal ini sudah dikemukakan dalam Yohanes 16:4b-7, 16-19, Ia menaikkan doa syafaat yang pertama bagi diriNya (1-8), kedua kepada murid-muridNya (9-19), ketiga kepada semua orang percaya (ayat 20-26). Dalam bingkai nas khotbah Minggu ini kita akan mendalami doa Yesus bagi diriNya dan bagi murid-muridNya.

(1) Doa Yesus bagi diriNya dimulai dengan kata “Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah anak-Mu, supaya anakMu mempermuliakan Engkau”. Kata “permuliakan” kita temukan dua kali yang ditujukan kepada diriNya yaitu dalam ayat 1 dan 5, ini penting sebagai legitimsi bahwa Anak dan Bapa adalah satu. Perhatikanlah ayat ayat 10 ”segala milikKu adalah milikMu dan milikMu adalah milikKu”, dan juga dalam ayat 21 “seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau..”. Oleh karena itu Yesus mempunyai kuasa memberikan hidup yang kekal (Ayat 2 dan bandingkan Pembacaan, Mazmur 68:2-11; 33-36, khususnya ayat 36). Dan hidup kekal diberikan kepada setiap orang yang mengenal (percaya) kepada satu-satunya Allah yang benar di dalam Yesus Kristus yang datang ke dalam dunia (ayat 3, bandingkan Yohanes 1:1, 13; 3:15-16, 40, dll,).

Doa Yesus bagian pertama ini juga sebagai ucapan syukur Yesus telah melakukan pekerjaan yang diberikan Bapa kepadaNya yakni menyampaikan firman yang disampaikan kepadaNya (ayat 8) sudah disampaikan dan hasilnya adalah murid-mururid Yesus. Dalam ayat 6 Yesus mengatakan bahwa mereka yang percaya adalah milik Allah berarti milik Yesus sebab mereka hidup menuruti Firman yang telah disampaikan yakni mereka sungguh-sungguh percaya bahwa Yesus adalah berasal dari Allah.

==> Sungguh kita adalah orang yang paling beruntung sebab kita adalah orang yang percaya kepada satu-satunya Allah yang benar, yaitu Allah yang kita kenal di dalam Yesus Kristus yang mempunyai kuasa memberikan hidup kekal yang di dambakan setiap manusia. Tetapi tidak semua orang memperolehnya karena kunci untuk memperolehnya adalah percaya dan kita adalah orang yang percaya, betapa beruntungnya kita.

(2) Setelah menyampaikan doa bagi diriNya, Yesus kemudian berdoa bagi murid-muridNya. Doa ini di dasari bahwa (1) muird-murid adalah milik Allah/milik Yesus. Sebagai milik, Yesus mengasihi mereka sehingga secara khusus mendoakan mereka; (2) Yesus akan meninggalkan dunia ini untuk menyelesaikan misi keselamatan dengan menempuh jalan kematian disalib. Jalan salib adalah satu-satunya jalan pengampunan bagi manusia yang berdosa yang percaya kepadaNya bahwa Yesus adalah Mesias Anak Allah. Kata “mereka masih ada di dalam dunia ini” sebagai sebab keprihatinan Yesus, sebab mereka akan banyak mengalami penderitaan karena mereka akan hidup sebagai mana selama ini mempermuliakan Yesus atau dengan kata lain melanjutkan pekerjaan Yesus di dunia ini. Oleh karena itu Yesus secara khusus berdoa agar Bapa yang kudus memeliharakan murid-murid dalam nama Yesus yakni nama Allah yang diberikan kepada Yesus agar murid-murid menjadi satu (ayat 11). Jadi kalau kita mendalami ayat 11 maka ada dua hal penting disampaikan dalam doa Yesus.

Pertama, nama Yesus adalah nama Allah itu sendiri. Nama ini bukan sekedar nama tapi nama yang berkuasa.

==> Nama Yesus adalah nama yang berkuasa menyembuhkan penyakit (Kis.Ras 3:6, Markus 16:18); berkuasa mengusir setan (Markus 3:15, 16:17), bahkan di dalam Kis.Ras 4:12 disebutkan ”Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." Juga di dalam Yohanes 14:12-14 disebutkan “apa pun juga yang kamu minta dalam namaku (Yesus), aku akan melakukannya, supaya Bapa dimuliakan di dalam Anak”.

Kedua, Supaya mereka menjadi satu sama seperti kesatuan Allah Bapa dan Allah Anak. Mengapa kesatuan penting bagi Yesus? Sebab bukan saja dalam pengertian seperti ungkapan “bersatu kita teguh bercerai kita runtuh”, tapi lebih dari itu kesatuan adalah hakekat Allah sebagaimana digambarkan sama seperti Bapa dan anak adalah satu. Dan sebagai milik Tuhan kita harusnya hidup dalam kesatuan. Dan bukan saja itu, tetapi hidup dalam kesatuan sebagai kesaksian bahwa murid-murid adalah benar-benar milik Allah, milik Yesus sehingga dunia percaya bahwa benar Yesus adalah Mesias yang diutus untuk menyelamatkan manusia.

==> Bagaimana persekutuan jemaat kita saat ini, sudahkah sehati sepikir yang nampak dalam kesatuan yang saling mengasihi dan berbagi satu dengan yang lain? Yesus secara khusus mendoakan muridnya agar mereka menjadi satu, itu menunjukkan betapa pentingnya kesatuan para murid dan tentunya juga semua orang percaya. Oleh karena itu sangatlah ironis jika murid-murid Yesus/orang percaya tidak memperlihatkan kesatuan, apa lagi saling saling curiga, saling merendahkan bahkan saling bermusuhan. Harus disadari bahwa persekutuan kita bukan di dasari organisasi dunia, politik, bisnis, dll. sebab bila demikian persekutuan tersebut tidak akan kokoh. Tetapi didasari pemahaman bahwa kita adalah milik Allah yang sudah dibeli dengan harga yang sangat mahal yakni kematian Yesus Kristus di kayu salib. Kesadaran demikian akan membuat kita senantiasa mengucap syukur dan berusaha hidup sesuai dengan kehendak Allah. Kehendak Allah di dalam perikop kita sangat jelas yakni supaya menjadi satu. Menjadi satu bukan berarti seragam tetapi menjadi satu di dalam percaya kepada Yesus keristus yang saling mengasihi dan berbagi satu dengan yang lain. Dan hal tersebut tidaklah mudah, itulah sebabnya Yesus telah berdoa bagi kita agar dalam Nama Yesus kita dipelihara dalam kesatuan sebagai orang percaya. Perbuatan Yesus mendoakan murid-muridNya ini harus juga kita pahami sebagai suatu teladan agar kita juga saling mendoakan, terlebih pemimpin jemaat harus mendoakan jemaat, demikian juga dalam rumah tangga orang tua harus mendoakan anak-anak mereka agar kesatuan ditengah-tengah persekutuan jemaat, keluarga sungguh-sungguh persekutuan yang menampakkan kemuliaan Allah.

Kita percaya di dalam nama Yesus doa kita di dengarkan, doa kita dijawab seturut dengan kehendak Allah. Dan dalam nama Yesus ada kuasa menyembuhkan, melepaskan dari kuasa jahat dan keselamatan.

Pdt.S.Brahmana


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment