Sunday 24 August 2014

Renungan / Khotbah Yehezkiel 33:1-7, Minggu 7 September 2014

Introitus : 
Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

Bacaan : Roma 13 : 8 – 14 (Tunggal); Khotbah : Yehezkiel 33 : 1 – 7

Thema : 
Tuhan Telah Memilih Kamu Menjadi Penjaga

Saudara-saudari dalam Kristus Tuhan,
Hari ini merupakan hari penobatan yang sangat penting bagi kita sema sebagai anak-anak Tuhan. Mengapa? Karena Tuhan memberi kepercayaan yang sangat besar bagi kita untuk menjadi “body guard” atau sang penjaga. Tidak semua orang bisa menjadi penjaga yang benar. Mari kita melihat sedikit tentang orang-orang yang diangkat menjadi pengawal presiden dan wakil presiden (atau di USA disebut dengan Secret Service) dan di USA sendiri usia Secret Service ini sudah cukup tua (berdiri tahun 1865). Sebagai seorang pengawal, bukan hanya dibutuhkan badan besar dan tenaga yang sangat kuat. Tapi juga dibutuhkan kepandaian, kesetiaan dan juga keberanian untuk memberikan rasa aman bagi yang dijaganya. Menjadi seorang “penjaga” atau pengawal ini dibutuhkan seleksi dan kemudian pelatihan khusus. Dan kelihatan sekali ketika pernah salah satu Presiden Amerika dating ke Indonesia; kita “agak tersinggung” karena Presiden Amerika lebih percaya pada pengawalnya ketimbang apa yang sudah dipersiapkan Pemerintah RI. Nah, sekarang kita diangkat bukan untuk hanya satu atau dua orang; tapi kita diangkat untuk menjaga anak-anak Tuhan. Beratkah tugas ini? Jujur saja, pasti sangatlah berat. Tapi mampukah kita? Saya akan mengatakan bukan hanya mampu tapi sangat mampu. Namun pasti ada persyaratannya. Apa itu? Inilah yang kita akan bahas pada minggu ini.

Saudara-saudari yang dipilih oleh Tuhan,
Menjadi penjaga atas umat Tuhan, memang menjadi topik yang sepertinya sangat sulit untuk mewujudkannya. Mengapa? Karena kita akan mengatakan untuk menjaga diri kita untuk tidak jatuh dalam dosa saja kita sering gagal. Apalagi untuk menjaga anak-anak Tuhan agar tidak keluar dari jangkauan Tuhan. Wow….. susah dan repot kali. Tapi mari kita kembali menelaah isi bacaan di kitab Yehezkiel. Intinya : Allah menginginkan untuk membersihkan bumi ini dan mengisinya dengan anak-anakNya. Ada 2 (dua) benda yang berulangkali disebutkan yakni Pedang dan Sangkakala. Pedang adalah gambaran dari “hukuman” yang hendak Tuhan jatuhkan bagi manusia; sedangkan Sangkakala adalah gambaran “peringatan” yang diberikan kepada manusia untuk dipakai dan disuarakan bagi anak-anak Tuhan. Barang siapa yang mendengar suara sangkakala namun mengabaikannya maka dia akan mati. Namun barang siapa yang mendengar suara sangkakala lalu mengikutinya maka ia akan terhindar dari hukuman Tuhan. Namun bagi sang penjaga: pemberian sangkakala bisa menjadi “bumerang” apabila sangkakala itu hanya disimpan. Apa arti semua ini?

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan,
Tuhan Allah sepanjang sejarah kehidupan manusia akan tetap melakukan upaya penyelamatan bagi umatNya. Dia tidak pernah menginginkan agar umatNya mendapatkan murkaNYa. BagiNya keselamatan adalah harga mutlak yang harus tetap ditawarkan bagi umatNya. Namun sering dan terlalu banyak kisah Alkitab dan bahkan realita kehidupan sekarang di mana manusia lebih memilih “hukuman Tuhan:” ketimbang “kasih Tuhan”. Jalan kebenaran mulai dari jaman nabi-nabi hingga kelahiran, hidup dan karya Yesus, bahkan setelahnya (yang disebut dengan aman para rasul) bahkah hingga saat ini dengan semakin bertambahnya jumlah gereja dan para pelayannya tetaplah diperdengarkan. Namun realitanya, banyak anak-anak Tuhan mengubah dirinya menjadi anak-anak dunia yang akhirnya hanya berbuahkan celaka. Dari beberapa kali bangsa Israel dibuang ke pengasingan hingga saat ini munculnya sifat-sifat hedonis, konsumeris, individualis, bahkan menganggap mendekat pada Tuhan adalah tindakan yang sia-sia tetaplah terjadi.

Bersyukurnya kita karena sampai saat ini juga Tuhan masih memberi beberapa kali kesempatan dan bahkan tetap member kesempatan hingga saatnya “hari penghakiman” tiba. Nah… disinilah peran “penjaga” tadi menjadi sesuatu yang sangat penting. Memberitakan dan senantiasa mengingatkan anak-anak Tuhan untuk tetap di “jalan Tuhan” adalah bahagian tugas menjaga. Mengingatkan dan memanggil ulang “anak-anak Tuhan” yang telah tersesat adalah tugas yang juga tidak dapat diabaikan. Lalu apa hubungan antara menjadi “penjaga yang handal” dengan khotbah minggu ini. Bila menjadi anggota Secret Service harus melalui proses seleksi, demikian juga Tuhan sudah menyeleksi kita semua dan menyatakan bahwa kita semua layak untuk menjadi “penjaga umat”. Namun bila setelah dinyatakan lulus sebagai anggota secret service namun alam menjalankan tugas tidak sesuai dengan arahan dan aturan bahkan tidak pernah melatih kecakapannya, maka dapat dipastikan ia akan dikeluarkan. Demikian juga sebagai “penjaga umat”, perilaku kita sebagai anak-anak Tuhan harus bisa meyakinkan orang lain sehingga mereka menaruh rasa percaya pada kita. Namun bila kita berjalan dan berperilaku jauh dari “harapan Tuhan dan umat” maka kita juga akan tereliminasi. Bahkan ketika setiap apa yang Tuhan sudah anugrahkan bagi kita (memberitakan dan mengingatkan) tidak dipakai maka kita akan dijadikan sebagai sasaran kemarahan Tuhan. Dan pasti sebagai hukuman atas kelalaian itu bukan sekedar “dikeluarkan” sebagai “penjaga umat” namun akan mendapatkan kematian.

Akhirnya, mendapat anugrah, bukan hanya sebagai sebuah berkah tanpa kerja dan pertanggungjawaban. Tapi mendapat berkah adalah amanah yang senantiasa harus diamalkan. Ada sebuah lagu yang mungkin bias menguatkan kita : Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil…. Memanggil saya dan kau… Lihat di sana Tuhan Yesus menunggu…. Menunggu saya dan kau…..dst…. Amin

Pdt. Benhard Roy Calvyn Munthe
081361131151


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment