Friday 19 December 2014

Renungan / Khotbah Bilangan 6:22-27, Kamis 1 Januari 2015 (Tahun Baru)

Introitus : 
TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam. Dengan tidak beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu (Keluaran 13:21-22)

Bacaan : Wahyu 21: 1-6 ( Tunggal ); Khotbah : Bilangan 6: 22-27 ( Tunggal )

Thema : 
Tuhan memberkati dan menyertai hidup kita ( Ipasu-pasu ras i kawali Tuhan kap geluhta )

Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus….
Seperti Tuhan menuntun perjalanan umat Israel keluar dari Mesir, Tuhan berjalan didepan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam. Demikianlah pula Tuhan telah menyertai kehidupan kita umatNya melewati hari lepas hari, bulan lepas bulan, tahun lepas tahun. Karena penyertaan Tuhan kita sampai di tahun baru di tahun 2015 ini. Terpujilah Tuhan yang telah menyertai dan memberkati kita…

Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus….
Kata berkat dalam bahasa ibrani adalah ‘Barukh’ dan di dalam bahasa inggris diterjemahkan ‘bless’ atau ‘blessed’. Kitab Mazmur banyak menggunakan kata ‘barukh/barak’ (terberkatilah, terpujilah) sebagai ucapan umat kepada Tuhan. Jika ‘barukh’ digunakan oleh manusia ke Tuhan, maka hal itu selalu berarti memuja Tuhan dengan mengucap syukur, berterimakasih, memuji, memasyurkan dan membesarkan Tuhan. Kata ‘barukh’ juga berarti ‘berlutut’. Yang menggambarkan kita sedang merendahkan diri kita saat mengucap syukur. Itu sebabnya pada waktu ucapan syukur di ucapkan di dalam sinagoge ada saatnya dimana umat berlutut (Band, Maz.34:2, Maz 113: 2). Dalam perjanjian baru nyanyian Zakharia merupakan contoh ucapan ‘barukh’ umat kepada Tuhan. Zakharia berseru, terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umatNYa dan membawa kelepasan baginya (Luk 1:68).

Jika ‘barukh’ digunakan oleh Tuhan kepada manusia, maka artinya Tuhan memberikan sesuatu yang baik kepada pihak yang diberkatiNya, seperti kemakmuran, kesuksesan, kesehatan, kekuatan, kebahagiaan, dll (Kej 1:28, Kej 12:2). Atau bisa juga pihak yang lebih tinggi memberkati pihak yang lebih rendah, misalnya: Imam memberkati umat: “ Harun mengangkat kedua tangannya atas bangsa itu,lalu memberkati mereka, kemudian turunlah ia, setelah mempersembahkan korban penghapus dosa, korban bakaran dan korban keselamatan “ (Im 9:22), atau orang tua memberkati anak-anakNya seperti Ishak memberkati Yakub (band. Kej 27: 10).

Dalam nats khotbah tahun baru ini kita diberitahukan tentang ucapan berkat yang harus disampaikan Imam Harun dan anak-anakNya dalam memberkati orang Israel. Allah memberikan perintah yang jelas melalui Musa kepada Harun dan anak-anakNya untuk memberikan perkataan berkat. Tuhan menetapkan untuk memberkati umatNya, melalui pemimpin penyembahan mereka yaitu imam. Nats khotbah Bilangan 6 : 22-27 ini dapat juga kita sebut sebagai ucapan berkat keimaman. Ucapan berkat itu antara lain :

Di ayat 24 dikatakan : “Tuhan memberkati dan melindungi engkau”. Tuhan adalah sumber segala berkat yang berkuasa. Imam Harun serta anak-anakNya hanyalah saluranNya untuk mengarahkan aliran itu ke umat Israel. Tuhan ‘melindungi’ dan menjaga dari dosa dan musuh kita si iblis, sama seperti yang di doakan Yesus untuk pengikut-pengikutNya (Band, Yoh 17:15 “ supaya Tuhan melindungi mereka daripada yang jahat”). Kata ‘ melindungi’ memiliki makna yang dalam yaitu memberi penghiburan. Jika kita melindungi harta benda kita maka tentu saja kita menyimpannya dengan hati-hati, terhindar dari bahaya, karena harta benda itu berharga dan bernilai bagi kita. Melindungi berarti berbicara mengenai penjagaan, perlindungan, dan memagari demi keamanan. Tuhan menjaga dan memelihara kita sebagai hartaNya yang unik dan istimewa.

Di ayat 25 dikatakan: “Tuhan menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih karunia’. Bagian kedua dari berkat keimaman adalah untuk menghalau kesuraman dan kegelapan. Sama seperti tumbuhan yang memerlukan cahaya matahari untuk perjuangan hidupnya untuk bertumbuh dan berbuah maka kehidupan rohani umat juga harus bertumbuh. Hal itu dapat terjadi jika kecermelangan yang terpancar dari wajah Tuhan adalah terang yang sesungguhnya. Kilauan wajah Tuhan menembus pribadi kita yang terdalam. TerangNya adalah sambutan yang hangat, menjangkau setiap sudut gelap dan celah hidup kita. Terang ini tidak pernah bersinar lebih cemerlang dalam hidup kita dibandingkan ketika kita sungguh-sungguh mempercayai Tuhan ditengah pencobaan dan penderitaan kita.
Kasih karunia terbesar yang telah diberikan Tuhan kepada umat adalah keselamatan sehingga dengan kasihNya umat dipenuhi kuasa untuk melaksanakan kehendak Tuhan yaitu menyatakan kasih ditengah dunia. Umat yang menerima kasih karunia Tuhan dapat menjadi sumber pertolongan dan pengharapan bagi orang lain juga.

Di ayat 26 dikatakan: “Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera”. Damai sejahtera adalah aspek akhir dari berkat keimaman. Damai sejahtera (Shalom) mencakup keseluruhan, kesehatan, kesejahteraan, kepuasan, keamanan, kedamaian, persahabatan dan keharmonisan dengan Tuhan dan orang lain. Yesus Kristus adalah damai sejahtera kita. Kitab Efesus 2:14 mengatakan “ Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan”. Itulah damai sejahtera yang sampai kepada kita dengan harga yang sangat mahal karena tugasNya di dunia ini adalah pendamaian di kayu salib. Kristus juga mengatakan“ Damai sejahteraKu Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. (Yoh 14:27). Sesuatu yang sama sekali berbeda dari keamanan atau kedamaian apapun yang dapat diberikan dunia.

Diayat 27 dikatakan : Nama Tuhan harus diletakkan diatas orang Israel, maka Tuhan akan memberkati mereka. Tuhan harus dijungjung tinggi karena Dia lebih tinggi dari semua yang ada. Dalam hal ini jelas, bahwa yang lebih tinggilah yang memberkati pihak yang lebih rendah. Tidak dapat disangkal bahwa yang lebih rendah diberkati oleh yang lebih tinggi (Ibrani 7:7).

Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus…..
Berkat Tuhan selalu didambakan dalam kehidupan manusia. BerkatNya berarti anugrahNya, kebaikanNya, dan bahkan penghargaanNya kepada kita manusia. Tuhan telah lebih dahulu memprakarsai sejak awal memberi berkat di dunia ini (berkat-berkat yang sementara). Tuhan juga telah menyediakan berkat yang kekal bagi kita karena Tuhan adalah Alfa dan omega. Yang awal dan yang akhir (Band. Why 21:1-6). Sebagai orang yang diberkati Tuhan, marilah kita mengambil bahagian dalam menyalurkan berkat-berkat itu kepada orang-orang disekeliling kita. Selamat tahun baru dan selamat menjalani tahun 2015, Tuhan memberkati dan menyertai kita . Amin

Pdt. Karvintaria br Ginting, STh
GBKP Rg Cijantung-08126359640


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment