Monday 5 November 2012

Khotbah Yeremia 33:14-16, Minggu 02 Desember 2012

Introitus : 
Pada waktu itu dan pada masa itu Aku akan menumbuhkan Tunas Keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan kebenaraan dan keadilan di negeri itu (Jeremia 33:15).

Pembacaan : Lukas 21: 25-33; Khotbah : Yeremia 33:14-16

Tema : ”Sambutlah Raja yang Benar dan Adil” (Alokenlah Raja Sibenar rs Bujur)

Kata Pendahuluan
Nats khotbah Jeremia 33:14-16 dalam perikop (33:1-26), dengan judul Janji Pemulihan. Kata pemulihan artinya kembali kepada keadaan yang baik (awal baik, terjadi keadaan kurang baik, kembali kepada keadaan baik atau awalnya sehat, terjadi keadaan kurang sehat, kembali kepada keadaan sehat). Pemulihan Israel dan Yehuda ini dinubuatkan Nabi Yeremia. melebihi (menjangkau) apa yang terjadi setelah kembalinya para buangan dari Babel. Artinya bahwa ada dua peristiwa fakta sejarah yang akan terjadi yaitu: pertama, bahwa ada waktu para buangan akan kembali ke Yerusalem dan ada waktunya Mesias akan mendirikan kerajaanNya di bumi.

Minggu ini adalah Minggu Advent pertama (empat Minggu Advent). Minggu-minggu Advent adalah Minggu-minggu persiapan menyambut Yesus yang lahir (natal) dan sekaligus persiapan penyambutan kedatangan Tuhan Yesus kedua kali. Mempersiapkan hati kita untuk Tuhan, agar terjadi pemulihan (kembali ke yang baik).

Pembahasan nats Yeremia 33:14-16
Pertama, waktunya akan datang (ay.14). Berita pemulihan disampaikan kepada bangsa Yehuda dan bangsa Israel yang telah dibuang ke negeri Babel, namun kapan itu pelaksanaannya? Pelaksanaannya dalam penantian dengan penuh kesabaran dan yang harus percaya Allah akan menepati janjinya. Dalam Yer. 29:10, dinyatakan waktu pembasan adalah: sebab beginilah Firman Tuhan: Apabila telah genap tujuh puluh tahun bagi Babel, barulah Aku memperhatikan kamu. Aku akan menepati janjiKu. Kepada umat yang tersisalah janji ini aakan digenapi, yang harus diimani adalah bahwa rancangan Allah adalah rancangan damai sejahtera bukan rancangan kecelakaan (Yer. 29:12).

Kedua, menumbuhkan tunas keadilan (ay.15). Tunas keadilan adalah keturunan Daud. Allah berjanji untuk membangkitkan raja keturunan Daud Yang menjadi Tunas yang adil (bd. Za. 3:8). Nubuat ini menunjuk kepada Mesias (Yesus Kristus). Kedatangan Tunas keadilan menuntut untuk percaya atau tidak percaya, tidak ada keputusan yang netral. Ia akan disebut Tuhan keadilan kita, kaum percaya akan Dia, dibenarkan bukan karena memiliki kebenaran atas jasa menaati Hukum Taurat tetapi kebenaran karena percaya kepada Yesus Kristus.

Penggenapan yang pertama melalui kematianNya dan kebangkitanNya, Ia menjadi Raja atas seluruh umat Allah di bumi. Penggenapan terakhir akan terjadi ketika Ia akan kembali kedua kalinya, untuk melaksanakan keadilan dan kebenaran di seluruh bumi.

Ketiga, pembebasan dan Yerusalem hidup dengan tentram (ay. 16).
Nubuat pembebasan dan Yerusalem hidup dengan tentram lebih jelas dalam Yeremia 33:6 sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada mereka kesehatan dan kesembuhan, dan akan menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan daan keamanan yang berlimpah-limpah. Ini adalah gambaran hidup damai sejahtera.

Pointer Aplikasi
  1. Pertama, nabi Yeremia adalah anak seorang imam (keturunan imam) dan dibesarkan di Anatot ia sangat menekankan kekudusan umat dan umat seharusnya hanya mengandalkan Allah. Nabi ini terkenal sebagai “nabi peratap”, menyampaikan amanaat dengan keras (berani) tapi berhati lembut dan hancur. Menyampaikan Firman Tuhan dengan keras (yang salah katakan salah, yang benar katakan benar) tapi berhati lembut dan hancur atas pelanggaran Firman Tuhan dimiliki anak-anak Tuhan.
  2. Kedua, berita pemulihan yang disampaikan Yeremia atas keberadaan kita masing-masing (dalam Minggu Advent) memberi semangat kepada setiap jemaat bahwa dalam janji pemulihan ada harapan baru. Harapan baru itu membawa kembali kepada tujuan semula bahwa Allah tetap memperhatikan hidup kita. Kalau Allah memperhatikan hidup kita itu artinya aia mau turun tangan untuk menolong memulihkan hidup kita kepadaa damai sejahtera.
  3. Ketiga, bahwa usaha pemulihan itu adalah inisiatif Allah bukan usaha manusia dengan menumbuhkan tunas keadilan (Yesus Kristus). Oleh karena itu yang dibutuhkan adalah menyambut Raja yang benar dan adil dengan ucapan syukur dan kerendahan hati, sebab kita dibenarkan oleh kasih Karunia (Ef. 2:8-9).
  4. Keempat, tema sambutlah Raja yang benar dan adil, mempunyai pengertian bahwa orang yang menyambut bahwa Raja itu benar dan Adil itu hidupnya juga benar dan adil, sebab itu bukti nyata dari penyambutan kita yang benar. Kita memiliki apa yang dimiliki Raja tersebut…semoga….amin.
Pdt.Rasmidi Sembiring


Artikel lain yang terkait:



1 komentar:

Reinhard Lumbantobing said...

Selamat Advent

Post a Comment