Thursday, 15 August 2013

Renungan / Khotbah Yesaya 58:9b-14, Minggu 25 Agustus 2013

Introitus : 
TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan (Yesaya 58 : 11).

Bacaan : Lukas 13 : 10 – 17; Khotbah : Yesaya58 : 9b – 14.

Thema : Jalankanlah Yang Baik, Tuhanakanmenuntunmu.

(1) Pembuka.
Yesaya 56 – 66 disebut nubuat Trilo Yesaya,
Sejak kembalinya – pulangnya bangsa Israel dan Jehuda dari pembuangan di Babel, keadaan ekonominya jauh dari yang diharapkan dan masyarakat dalam ketidakadilan social, hukum diinjak- injak (56 : 1) orang benar binasa dan tidak ada yang memperhatikannya (57 : 1). Ibadah alat pamer kesalehan dan pemuasan diri sendiri.
- Puasa mau, masih tetap mengurus urusanmu (58 : 3b), dan kamu mendesak semua buruhmu.
- Kamu puasa, tapi berbantah, berkelahi, caramu berpuasa tidak dikehendaki Allah (58 : 4 – 5).
- Juga sabat tidak dirayakan dengan sebenarnya, bangsa Jehuda menginjak-injak hokum Sabat (Yes 58 : 13).Hidup dalam kemunafikan.
- Puasa yang dikehendaki Allah ialah :
  • melepaskan belenggu kelaliman;
  • melepaskan talikuk;
  • memerdekakan orangteraniaya;
  • mematahkan setiapkuk;
  • memecah roti bagi yang lapar, memberi tumpangan, berbagi pakaian (58 : 6 – 8).
(2) Ibadah { kata ibrani : Abodah – akar katanya Ebed = hamba / budak, jadi seseorang yang menganggap dirinya beribadah seharusnya jadi seseorang yang menganggap dirinya adalah hamba / budakTuhan.

Tuan diatas segala tuan, Raja diatas segala raja (Tunduk dihadapan Tuhan).
  • sebagai hamba (budak) menaat isemua perintah tuannya dan seorang budak berusaha memuaskan / menyenangkan hati tuannya.
  • Ibadah memuaskan, menyenangkan hati Allah, melakukan apa yang dikehendakiNya;
  • bukan menindas melainkan membebaskan;
  • memberi makan bagi orang yang lapar dan member minum bagi yang haus.
  • => Zaman sekarang masih ada seperti Kepala rumah ibadat, tidak menjalankan Hukum dengan kasih, melarang manusia terbelenggu dibebaskan. Hukum bukan lagi bagi manusia, tetapi manusia untuk Hukum (Lukas 13 : 14a).
(3) Bagaimanakah Ibadah kita sekarang ?
=> Ibadah bukan hanya ritual, rutinitas.
  • memuji diri sendiri atau memuji Tuhan;
  • membebaskan belenggu dosa atau membelenggu orang berdosa;
  • orangberdosa – memandang kita terlalu saleh, dan tidak mau dikotori.
=> Sadarlah anda dan saya adalah telah ditebus dan diselamatkanTuhanYesus, maka patutlah kitab ersyukur.
=> Mengucapkan syukurkepadaTuhan adalah Kesalehan.
  • Apakah makna Kesalehan bagi orang beriman ?
  • Apakah makna Kesalehan bagi hidup berGereja ?
  • Apakah makna Kesalehan bagi hidup bermasyarakat ?
=> Mencari Tuhan dan mengenal jalan Tuhan, dan hidup dalam pertobatan.
(4) Cara hidup Keagamaan yang nampak dalam Kesalehan umat Tuhan yang berkenan bagiTuhan adalah :
  1. Tujuan hidup saleh semata – mata untuk KemuliaanTuhan.
  2. Kesalehan sebagai sikap hidup sehari – hari, yang berkenan bagi Tuhan.
  3. Kesalehan adalah cara hidup yang mengungkapkan persekutuan dengan Tuhan dan dihubungkan dengan keprihatinan social ( Jakobus 1 : 27 ).
(5) Betapa bahagiaNya umat Tuhan.
  • Apabila menghubungkan kesalehan sebagai cara hidup beragama dalam menanggulangi berbagai bentuk penderitaan manusia.
  • “Tuhan akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu”.
  • Maka Allah memberi KemuliaanNya bercahaya atas hidup umatNya, maka mereka selalu menjadi seperti taman yang diairi dengan baik (Jesaya58 : 10 - 12).
  • Masih banyak orang Kristen menyadari perlunya hidup saleh sebagai rasa syukur kepadaTuhan.
  • Janganlah cepat berpuas diri, adalah kita hidup menunjukkan kesetiaan melakukan Firman Tuhan.
(6) Bacaan Lukas 10 : 10 – 17 : “ Melepaskan dan Dilepaskan”.
  • Hari Sabat adalah hari sakral bagi orang Jahudi, begitu berlebihan, hingga tidak dibolehkan seorangpun melakukan sesuatu. Hari Sabat ada untuk melepaskan bukan mengikat, melepaskan orang berdosa bukannya membuat orang jadi berdosa.
  • Hari Sabat justru merupakan hari yang tepat untuk melepaskan ikatan iblis atas diri perempuan itu dan menyatakan Kehadiran Kerajaan Allah. “ Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat“( Matius 12 : 8 ).
“ Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat” ( Mark 2 : 27 – 28 ).
“ Hendaklah terangmu bercahaya di depan orang, supaya melihat perbuatanmu yang baik dan Memuliakan Bapa mu yang di Sorga” ( Mat 5 : 16 ).
“ Pada waktu itulah terangmu aakan merekah seperti fajar” ( 58 : 8a ).
Pada waktu itulah engkau akan memanggil Tuhan akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata : Ini Aku ( Jes 58 : 9 ).

Thema :Jalankanlah yang baik, Tuhan menuntunmu.
Tuhan berjanji untukmemberkati umatNya, bila mereka menolong orang yang lapar dan tertindas
(58 : 10 – 12).
  • Hormatilah hari Sabat dan Kuduskan hari Kudus Tuhan (Jes 58 : 13 ).
  • Ibadah yang berkenan bagi Tuhan adalah sikap hati yang benar dalam tindakan yang saleh dan keluar dari hati yang tulus.
  • Kita dapat berdoa untuk orang yang sakit, orang yang tertindas, menolong orang yang butuh dan menghibur yang menderita.
  • Sabat bagi Tuhan adalah mengenal Tuhan, mengkhususkan hidup bagi Tuhan, MemuliakanTuhan, melakukan yang berkenan bagi Tuhan melalui hidup dan pelayanan umatNya.“ Supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup yang Kudus dan yang berkenan kepada Allah ( Roma 12 : 1 ).
Depok, 29 Juli 2013.
Pdt. Em. M. K. Sinuhaji.


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment