Monday 7 October 2013

Runungan / Khotbah Markus 12:28-34, Mingggu 20 Oktober 2013

Introitus : 
Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan (Ul.6:6)

Bacaan : Ulangan 6:4 – 9 (Anthiponal); Khotbah : Markus 12:28 – 34 (Tunggal)

Thema : “Mengasihi Allah dan manusia”

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus…
Semakin kita menghayati hidup dalam kasih,semakin kita terdorong untuk hidup sebagai orang yang berhikmat. Kasih itulah yang membuat manusia semakin dewasa dalam kepribadiannya. Sering di ungkapkan : Semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian. Pengetahuan yang benar mengandung makna agar sebagai manusia yang di kasihi Allah dan yang diperintahkan untuk memperaktekkan cara hidup dalam kasih itu, ia harus memiliki pengetahuan yang benar, bersikap hidup menghargai apa yang benar dan berkenan kepada Allah. Dengan pengetahuan yang benar, kita dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk, mana yang wajib dilakukan dan yang di tolak.
Berdasarkan Firman Tuhan dalam Markus 12:28-34, Yesus menjawab pertanyaan para ahli Taurat dan orang Saduki dengan menegaskan kebenaran pengertian Hukum yang utama yaitu mengasihi Allah dan mengasihi sesama manusia. Yesus adalah orang yang pertama yang menyatukan kedua hukum atau perintah ini. Bagi Yesus, agama berarti mengasihi Allah dan mengasihi sesama manusia. Yang ingin Yesus katakan dalam hal ini adalah bahwa satu-satunya cara manusia dapat membuktikan bahwa ia mengasihi Allah ialah dengan menunjukkan bahwa ia mengasihi manusia. Yesus juga katakan bahwa hal ini lebih utama dari semua korban bakaran dan korban sembelihan.Hosea 6:6, “Sebab Aku menyukai kasih setia,dan bukan korban sembelihan”.

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus kristus…
Lewat Firman Tuhan hari ini, kita sebagai orang percaya di ingatkan kembali kepada pengakuan iman yang teguh bahwa Allah yang kita sembah di dalam Yesus Kristus dan Roh Kudus adalah Allah yang Esa(Ul.6:4), Allah yang satu adanya. Allah yang berdaulat, mahakuasa dan juru selamat kita. Hanya Dia yang harus kita puji dan sembah serta mengasihi dengan tulus dan setia. Band.( Kisah Para Rasul 4:12):”Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab dibawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan”.

Mengasihi Allah dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa dan dengan segenap akal budi dan dengan segenap kekuatan menegaskan kepada pengabdian seutuhnya bagi kehendak Allah. Tidak ada yang dapat di utamakan dan dikedepankan selain penyembahan, perlakuan, pelaksanaan perintah untuk melayani Tuhan. Senantiasa menjadi pelaku Firman Tuhan. Dalam Yohanes 14:21, Yesus berkata,”Barang siapa memegang perintahKu dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku.” Ay.23,”Jika seseorang mengasihiAku,ia akan menuruti FirmanKu dan Bapa KU akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia”. Seturut dengan itu kita juga di tuntut untuk mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri. Artinya,mengasihi tidak dengan batasan suku,agama dan status sosial. Mengasihi dengan sukacita,kerelaan hati dan pengorbanan. Teladan Kristus dalam mengasihi semua orang, demikian jugalah kasih yang semestinya bertumbuh dan berkembang untuk kita lakukan.(Band.Fil.2:1-5; 1 Kor.13:4-7). Mengasihi Allah dan Manusia(Thema), tidak dapat di pisahkan, menjadi satu keutuhan tindakan yang terus- menerus dari hari- kehari menjadi bagian kehidupan setiap orang yang percaya.

Banyak teori tentang kasih. Tanpa praktek kasih, maka teori itu tidak berguna. Saat ini objek kasih cukup banyak, tetapi subjek kasih sangatlah terbatas. Sementara sudah sangat banyak orang yang menerima kasih dari Tuhan Yesus. Sering sekali kasih itu tidak menyambung, atau kabur setelah sampai pada seseorang. Pergilah, perbuatlah, laksanakanlah kasih terhadap sesama, terhadap yang membutuhkan kasihmu ! Ini adalah perintah dan tugas setiap orang yang percaya. Kasih terhadap sesama tidak terbatas.Kasih terhadap sesame tidak terikat pada aturan, adat atau kebiasaan sehari-hari. Jangan Tanya marganya,agamanya,asalnya,praksi atau partainya,tapi tanyalah pada hati kita, apakah orang lain membutuhkan pertolongan dari kita. Mari kita periksa ulang praktek kasih itu di tengah-tengah kehidupan kita selama ini. Biarlah kita semua menjadi sesama bagi orang-orang yang membutuhkan pertolongan kita sebagai pelaku kasih. “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu ! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus”. ( Galatia6:2 )

RG.GBKPTAMBUN Pdt.Terima Tarigan


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment