Friday 16 January 2015

Renungan / Khotbah Mazmur 17:8-15, Minggu 25 Januari 2015

Introitus : 
Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi (Yosua 1 : 7)

Bahan Alkitab : Kisah Rasul 16 : 4 – 15; Khotbah : Maz. 17 : 8 – 15 (Responsoria)

Thema : Allah berpihak pada orang benar
(Kalak bujur itemani Dibata).

I. Pembuka
  • Sering kita dengar orang berkata dunia kita ini semakin tua, bencana alam semakin dahsyat, kejahatan semakin merajalela ; soal kecil manusia tidak segan menghabisi nyawa sesamanya.
  • Sudah undang-undang ditegakkan, tapi masih tergoda cepat kaya, yang kaya semakin kaya, mau korupsi, terima suap, menipu dsb.
  • Jika ada seorang penguasa tidak kaya, hidupnya kere, dikatakan bodoh, tidak pintar pakai kesempatan perkaya diri.
  • Bagaimana sikap kita sebagai orang beriman yang percaya pada Tuhan Allah yang Maha Kuasa, kita di tuntut agar hidup jujur, bertindak adil serta menjalankan kebenaran dan taat pada Firman Allah dan undang-undang Negara.
II. Mazmur 17 – ini adalah suatu Mazmur Ratapan dimana :
  • Si pe Mazmur di kejar musuhnya yang tak kenal balas kasihan, mau mengempaskannya ke bumi, seperti singa menerkam (17 : 9 – 12).
  • Dimana pe Mazmur memohon, berseru kepada Tuhan, agar Tuhan Allah menghakimi musuhnya, mataMu ya Tuhan melihat apa yang benar (17 : 1 – 2).
  • Agar Allah menyatakan kasih setiaNya dan penyelamatanNya (17 : 13 – 15).
  • Doa permohonan agar Allah bertindak adil menghakimi musuh orang beriman, berdasarkan atas ketaatannya pada Firman Allah.
  • PeMazmur bukan mengkelaim dirinya sempurna dan hidup tanpa cacat – cela. Tetapi karena dia tetap konsisten, berani di uji, diperikasa tentang ketaatannya mematuhi Firman Allah (17 : 3 – 7).
  • Bukan juga berarti kebenaran kita, ketaatan kita mendesak Tuhan Allah untuk membela kita, orang beriman dari ancaman musuh-musuh kita.
  • Pertolongan Tuhan itu adalah anugerah Tuhan.
  • Luputkanlah aku dengan pedangMu dari orang fasik,
  • Luputkanlah aku dengan tanganMu dari orang-orang dunia ini (17 : 13 – 14).
  • Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayapMu (17 : 8).
  • Pe Mazmur merasa dipuaskan bukan karena dendamnya terbalaskan terhadap musuh-musuhnya, tetapi sebagai perwujudan kasih setia Allah dan keadilan.
III. Thema : “ Tuhan berpihak pada orang jujur “.
  • Bagaimana sikap kita dalam menghadapi kekelaman dalam hidup ini. Adakah niat kita seperti Doa pe Mazmur 17, agar tetap berjuang hidup jujur, adil dan benar ?
  • Mengisi segala tindakan kita dengan berdoa kepada Allah agar kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman (Maz. 85 : 11).
  • Melakukan keadilan adalah kesukaan bagi orang-orang benar (Amsal 21 : 15 a).
  • Jadi sebagai orang beriman pada Tuhan, harus hidup dalam kejujuran dan kebenaran.
  • “ Kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai hukum, supaya engkau beruntung kemanapun engkau pergi (Josua 1 : 7).
  • Artinya : betapa pun hebatnya, bumi bergoncang dan bumi bergoyang, kejahatan dan ketidakjujuran ada di mana-mana.
  • Masih ada kekuatan yang lebih besar dan ajaib yaitu kuasa Allah yang melindungi dan menyelamatkan kita. Pujilah Tuhan.
  • Orang jujur, berlaku tidak bercela melakukan, mengatakan kebenaran, dan tidak berbuat jahat. “ Tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan atau anak cucunya meminta-minta roti “ (Maz. 37 : 25).
  • Dalam pemberitaan Rasul Paulus benyak jemaat diteguhkan iman dan makin lama makin bertambah.
  • Rasul Paulus tidak mengandalkan pikirannya, tetapi iman percayanya dan kuasa Roh Kudus (Panggilan Allah) (Kisah Rasul 16 : 4 – 15). “ Injil semakin dihambat, semakin merambat, nyata dalam pemberitaan Paulus.
IV. Ungkapan pe Mazmur, tetapi aku dalam kebenaran akan kupandang wajahMu dan pada waktu bangun akan menjadi puas dengan rupaMu (Maz. 17 : 15).
  • Pe Mazmur tidak salah, sebagaimana Allah telah berjanji dengan umatNya : “ jika engkau baik-baik mendengarkan suara Tuhan, Allahmu dan melakukannya dengan setia, segala berkat menjadi bagianmu (Ul. 28 : 1 – 14).
  • Kita percaya bahwa anugerah Allah bekerja dalam hidup orang beriman, tindakan ajaib membuat hidup orang beriman semakin nyata dalam kemurahan Allah.
  • Ketaatan dan anugerah dua hal yang sangat penting dalam ajaran Firman Allah.
  • Tuhan tetap dapat diandalkan, janjiNya tetap dapat di pegang, maka anak-anak Tuhan, bukan hanya akan selamat, tetapi menjalankan peran dan tanggung jawab menghasilkan buah-buah kebenaran yang memberkati sesama.
  • -Sebab kerajaan Allah bukan soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan suka cita oleh Roh Kudus. Amin.
Depok, 12 Januari 2015
Pdt. Em. M.K. Sinuhaji

Catatan sermon:
Apakah dengan thema ini tidak adalagi masalah? Dimana Allah ketika kita mengalami berbagai masalah? Melalui ilustrasi ini kiranya kita dapat menjadi lebih tegar, kuat terlebih tidak menyalahkan Tuhan ketika sedang menghadapi persoalan hidup. “Jejak-jejak Kaki di Pinggir Pantai”. “Di suatu malam seorang jemaat bermimpi dia sedang berjalan menyusuri pantai bersama dgn Tuhan. Di langit tergambar berbagai peristiwa masa lalu hidupnya. Setiap kali dia melihat ada 2 pasang jejak tapak kaki di pasir. Satu pasang jejak kakinya dan sepasang lagi kaki Tuhan. Namun, terkadang dia melihat tapak kaki itu hanya tinggal sepasang. Dan ketika dia mengingat-ingat, justru saat itulah beban hidupnya sangat berat dan menyedihkan.

Dia mengeluh kepada kpd Tuhan: Tuhan, Engkau pernah berkata: jika aku setia mengikut Engkau, maka Engkau akan selalu berjalan bersama-sama aku. Tapi, aku melihat justru pada saat aku berbeban berat, di saat aku kesulitan dan sangat membutuhkan Engkau, Engkau meninggalkan aku, sebab cuma ada satu pasang jejak kaki. Mengapa Engkau meninggalkan aku? Kemudian dgn lembut, Yesus menjawab: AnakKu, aku tdk pernah meninggalkanmu apalagi pada saat2 sulit. Kamu melihat hanya satu pasang jejak kaki, itu adalah jejak kakiKu, sebab aku sedang menggendong engkau”.


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment