Saturday 31 December 2011

Khotbah Markus 1:4-11, Minggu 8 Januari 2012 (Ephipanias I)

Introitus :
sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia (Pilipi 2:15b)

Bacaan : Kis. 19:1-7 Khotbah : Markus 1:4-11

Tema :

“Orang yang hidup dalam Kristus, membawa Terang/ Kalak Singgeluh Ibas Kristus Maba Terang”

PENDAHULUAN
Jika ada arak-arakan mobil dan kita mendengar suara sirene (poreder) maka biasanya mata kita akan tetuju kepada Mobil/orang yang berada dalam mobil dibelakangnya, karena biasanya itu adalah rombongan para Pejabat Negara. Dan ketika sampai ketujuan sang poreders tidak akan disambut namun yang disambut adalah sang “tamu” yang keluar dari mobil yang berada dibelakangnya. Demikianlah Yohanes Pembaptis yang menjadi “Poreder” saat kedatangan “tamu Agung” Yesus Kristus Juru selamat Dunia. Yohanes Pembaptis adalah bagaikan: “Pelopor yang bersedia dilupakan”.

POKOK-POKOK KHOTBAH

(1) Yohanes Pembaptis tampil Pengkhotbah alami, yang berani tanpa rasa takut mengutuk segala kejahatan, ia bukan anggota DPR yang menyuarakan suara rakyat namun ia adalah menyuarakan suara Allah: ”Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis, dan Allah akan mengampuni dosamu”. Dalan Nats sejajar Matius 3 : 7, ketika ia melihat bahwa adanya kemunafikan pada orang-orang Farisi dan Saduki yang ingin dibaptis, ia menyebut sebagai keturunan ular beludak. William Hendriksen mengatakan: “bahwa Ular beludak adalah ualar yang banyak terdapat digurun Pasir, dan ular ini sekalipun kecil, tetapi sangat berbisa dan sering kelihatan seperti ranting kering yang mati, tetapi menggigit pada waktu dipegang”. Yang menjadi Pertanyaan: masih adakah Pengkhotbah seperti Yohanes Pembaptis?

(2) Yohanes Pembaptis memisahkan diri dari kebiasaan-kebiasan dunia: Berkhotbah dipadang gurun, jubah bulu unta, ikat pinggang kulit, makanannya belalang dan madu hutan. Mengingatkan kita, bahwa dalam pelayanan, kita juga arus memisakan diri dari hal-hal dunia: Kemunafikan, Kepalsuan, Congkak, tinggi hati dsbnya. Kita harus sadar bahwa hal-hal ini akan menganggu pelayanan kita dan akan mengurangi wibawa Firman Tuhan.

(3) Yohanes Pembaptis mengenal siapa dirinya: ”membuka tali kasutNya pun aku tidak layak”. Ia tidak mau ditinggikan, walaupun ada kesempatan untuk itu. Betapa banyak kini para pelayan, para Pengurus, Para Pemimpin yang mesara berjasa dan ingin dihargai atas pelayanan mereka yang seolah-olah karena merekalah jemaat tersebut berkembang.

(4) Yohanes menawarkan baptisan pertobatan bagi orang-orang yang mau diampuni dosanya. Banyak orang yang merespons panggilan ini dengan mengakui dosa dan memberi diri dibaptis. Yesus juga dibaptis walaupun Ia bukan pendosa! Alkitab jelas mengatakan bahwa Ia adalah Anak Allah yang kudus, tak berdosa, itu memang rancangan Allah bagi Yesus, yakni sebagai identifikasi diri dengan manusia yang berada dalam keberdosaan, kegagalan, dan kelemahan. Baptisan merupakan perlambang dari pelayanan yang akan Yesus masuki: memungkinkan pendosa untuk bertobat, menemukan pengampunan, dan memasuki kehidupan baru. Baptisan-Nya di sungai Yordan menggambarkan penderitaan yang akan Dia alami di kayu salib, ketika Ia memikul dosa dunia. Baptisan Yesus di sungai Yordan merupakan pernyataan kasih-Nya pada dunia yang terhilang.

(5) Pada waktu Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun keatasNya, Lalu terdengarlah sura dari Sorga: ”Engkaulah anakKu, yang Kukasihi, kepadaMulah Aku berkenan”. Pernyataan ini adalah sekaligus juga Pentahbisan Yesus sebagai Raja, Nabi dan Iman. Pentahbisan Raja: “ Engkaulah anakKu” Pentahbisan Nabi:”Engkaulah Kukasihi” Pentahbisan Iman: “Kepadamulah Aku berkenan”

PENUTUP

Seperti Yohanes Pembaptis yang tampil sebagai “terang” menerangi “sisi-sisi gelapnya kehidupan” pada waktu itu, dengan ajakan untuk bertobat, Juga Rasul Paulus yang juga tampil sebagai “terang” memberikan penjelasan tentang baptisan Yohanes pembabtis dan akhirnya membaptis mereka dalam nama Yesus (Kis.19:1-7/Bacaan). Kini kita juga sebagai orang yang hidup dalam Kristus harus membawa terang. Sekecil apapun pertobatan kita, yang dirasakan oleh orang lain/kehadiran kita membawa sukacita maka itu berarti kita sudah menjadi terang bagi orang-orang disekitar kita. Demikianlah hendaklah terangmu bercahaya didepan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memulikan bapaMu yang disorga” (Mat.5:16.Bdk. Introitus).

Illutrasi.

Dua orang sahabat yang telah lama tidak berjumapa bercakap-cakap: “Jadi kau sudah bertobat dan menjadi pengikut Kristus”? kata sang teman. “Ya” “Kalau begitu tentu kau tahu banyak tentang Dia. Misalnya dinegara mana Ia dilahirkan?” “Aku tidak tau” jawabnya “Berapa usiaNya waktu Iawafat?” tanyanya lagi “Aku juga tidak tau” Sambil menggeleng-gelengkan kepala, tanda heran, sang teman itu kemudian berkata:”Untuk orang yang menyatakan diri telah bertobat dan menjadi pengikut Kristus, pengetahuanmu sedikit sekali teman”. “Kau memang benar, aku malu karena begitu sedikit pengetahuanku tentang Dia, tetapi sekurang-kurangnya aku tahu hal ini: Setahun yang lalu, aku seorang pemabuk, hutangku banyak, anak-istriku selalu takut kepadaku setiap kali aku pulang. Tetapi sekarang aku tidak minum lagi, hutangku Lunas dan anak istriku dengan sukacita menatiku pulang kerumah setiap hari.

Pdt. Iswan Ginting Manik, M.Dv.
GBKP CILILITAN/ HP. 081371855839.

Catatan sermon

  1. Tentang baptisan dapat dibaca http://www.psbrahmana.blogspot.com/2011/08/baptisan-percik-dan-baptisan-ulang.html
  1. Baptisan berarti Allah berkenan, untuk apa? Melakukan kehendakNya, segala perbuatan baik. Bagaimana dengan kita yang sudah dibaptiskan?
  2. Orang hidup dalam Kristus (Nabi, Imam, Raja) berarti hidup dalam Nabi (Firman Tuhan), Imam (kekudusan) dan Raja (memimpin, mensejahterakan, juga menjadi warga negara yang baik).


Artikel lain yang terkait:



1 komentar:

Anonymous said...

terima kasih atas artikelnya buat bapak Pdt. Iswan dan bapak S.Brahmana dan penambahan dari saya bahwa panggilan pertobatan yang disuarkan oleh Yohanes adalah panggilan supaya setiap orang mengenal Yesus dapat mempersiapkan jalan bagi Dia dan mengikut Dia dan setiap orang yang mengikut Dia atau yang bertobat akan selalu diberkati.

Post a Comment