Saturday 28 January 2012

Khotbah Yesaya 40:21-31, Minggu 5 Februari 2012 (Septuagesima=70)

Introitus:
Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah (Yesaya 40:31)

Bacaan: Markus 1:29-39; Khotbah: Yesaya 40:21-31

Tema:
Yang Menantikan Tuhan Mendapat Kekuatan Baru

Pendahuluan
Pada zaman ini banyak sekali orang yang merasa putus asa dan kecewa secara berlebihan dan berlarut-larut. Perasaan ini sering di sebut dengan depresi. Depresi tidak memandang bulu, orang dari golongan atas atau rendah, kaya atau miskin, terpelajar atau tidak, tua atau muda semuanya dapat di serang oleh perasaan ini. Depresi telah menyelinap kedalam kehidupan manusia, membawa kesusahan yang tak terkatakan.
Tujuan universal manusia ialah memperoleh damai sejahtera serta kebahagiaan yang sempurna, semua orang ingin meperoleh kepuasan hati. Diseluruh dunia sejumlah besar dokter, pendeta, ahli jiwa, psikiater sibuk dalam usaha untuk menolong orang-orang untuk mendapatkan kebahagiaan.
Usaha untuk mendapatkan damai sejahtera itu sering kali tidak mebuahkan seperti yang diharapkan. Dalam mencari kepuasan pribadi, berjuta-juta orang akhirnya menemui kegagalan dan yang menyedihkan.
Jika anak Tuhan kalah terhadap masalah, akan mempengaruhi kehidupan pribadinya maupun kesaksiannya sebagai orang Kristen. Hal ini akan merusak hubungan pribadi seseorang dengan Allah, kebahagiaan mereka akan hilang hal ini juga akan menggerogoti inti kehidupan rumah tangga dan hubungan dengan orang lain.
Semua orang pasti pernah merasakan, kecewa, takut, khawatir dan was-was perasaan itu membuat tubuh menjadi lemas dan semangat menjadi pudar, dari manakah kita mendapat kekuatan yang baru ?

Pendalaman Nats
Umat pilihan Tuhan (bangsa Israel) sangat mengakui kebesaran Tuhan. Mereka percaya bahwa keluarnya nenek moyang mereka dari perbudakan di Mesir hanya karena “pertolongan Tuhan”. Tetapi ketika bangsa mereka dibuang ke Babel, mereka merasa ditinggalkan oleh Tuhan, dan bahkan mereka merasa “Tuhan mereka” tidak sanggup menolong mereka. Keadaan ini membuat bangsa ini merasa putus asa dan tidak punya pengharapan lagi.

Nats renungan kita ini adalah penghiburan bagi umat Allah, dimana Allah akan mengakhiri perhambaan mereka. Perhambaan ini memang di sebabkan oleh dosa dan kesalahan mereka, tetapi dosa dan kesalahan itu telah diampuni oleh Tuhan. Tuhan akan datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya yang berkuasa.

Di Ayat 21-24, umat Isarael kembali diajak merenungkan “siapa yang paling besar dalam dunia ini”. Karena pada waktu itu umta yang di buang ke babel, merasakan idak ada yang lebih besar dari kerajaan dan dewa Babel. Pola pikir seperti ini membuat hilangnya pengharapan merea akan kebebasan. Hal ini membuat jiwa mereka menjadi kerdil, semangat menjadi padam tubuh menjadi lemah. Tapi dengan perenungan bahwa Allahlah yang “paling berkuasa diatas bumi yang bulat ini, akan memberikan semnagat yang baru bagi umat buangan itu. Disini Yesaya mengatakan bahwa “Dia membuat pembesar-pembesar itu menjadi tidak ada, membuat hakim-hakim dunia emjadi sia-sia” semuanya itu hanya seperti tanaman yang baru di tanam, dicangkok, sekali ditiup langsung menjadi kering. Yesaya mengingatkan Bangsa Israel, bahwa kekuatan kerajaan Babel itu tidak ada apa-apanya, sekali tiup langsung lenyap.

Ayat 25-26, kembali Yesaya mempertanyakan bangas Isarel umat buangan itu “dengan siapa hendak Allah itu disamakan ?” kalau kaita memperhatikan semua benda-benda ala mini, mungkin kita akan kagum, dan tidak jarang orang menganggap benda-benda alam itu juga adalah “dewa yang berkuasa” yang menentukan jalan hidup seseorang. Tetapi disisni Yesaya mengatakan bahwa “apa yang dianggap manusia itu hebat dan besar semuanya dibawah “kuasa Allah”. Teologia pemberian nama, siapa yang memberikan nama dialah yang berkuasa atas benda yang mendapat nama itu (bdk. Adam diberi mandate memberikan nama-nama semua binatang, maka Adamlah yang bekuasa atas mereka).

Ayat 27-31, Yesaya mengingatkan umat Israel tentang hakekatnya, sebagai umat yang dikasihi Allah. Dengan menyebut nama “Yakub=penipu, yang pantas untuk dihukum, berubah menjadi Israel =pemenang (bdk. ketika Yakub bergumul dengan malaikat Tuhan di Pniel. Kej 32:28). Yesaya mau menumbuhkan semangat bangsa Israel supaya tidak mempunyai karakter yang lemah, tapi harus punya karakter atau jiwa pemenang (mental juara). Kerana bangsa ini dikasihi maka Tuhanlah yang akan memberikan kekuatan yang luarnbiasa kepada umat-Nya. Allah sumber kekuatan yang telah menciptakan langit dan bumi “tidak pernah lelah dan lesu”. Dia akan meberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang lelah serta menambah semnagat kepada yang tidak berdaya. Orang yang mendapat kekuatan dari Tuhan akan seperti burung rajawali. Burung rajawali memang burung yang dapat melintasi benua, tidak dapat dikalahkan oleh badai. Berjalan…. Terbang tidak mengenal lelah demikianlah orang yang menanti-nantikan Tuhan.

Pointer Aplikasi

  1. Dosa mendatangkan hukuman dan penderitaan, dan penderitaan itu akan menguras energy dan waktu serta perasan sehingga kita menjadi putus asa, jadi marilah kita menghidari perbuatan-perbuatan yang tercela dalam hidup ini.
  2. Ketika manghadapi cobaan dan penderitaan, janganlah mata kita 100% tertuju kepada masalah itu, sehingga seluruh hidup kita dikuasai oleh masalah itu, tetapi pandanglah kepada Tuhan yang jauh lebih besar dan berkuasa atas masalah yang kita hadapi.
  3. Yang menantikan Tuhan akan mendapatkan kekuatan yang baru, Tuhan mengatakan pada Paulus “"Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna (2 Kor 12:9). Orang yang berharap kepada Tuhan akan dijanjikan :
    1. Kekuatan Allah unutk menyegarkan mereka ditengah-tengah kelelahan dan kelemahan, penderitaan dan pencobaan
    2. Kemampuan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan, mereka bagai rajawali yang mampu menaklukkan badai, tidak mengenal lelah apalagi putus asa (Filipi 4:13)
  4. Kuasa Allah itu nyata dalam kehidupan Yesus, yang mampu “menyembuhkan/mengalahkan” semua “penyakit/penderitaan” manusia (bdk. nats bacaan kita minggu ini, dimana Yesus mampu menyembuhkan penyakit dan mengusir setan).
  5. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu (I Pet 5:7) andalalkan lah Tuhan dalam menghadapi segala permasalah hidup, karena terlalu kecil kepala kita untuk memikirkan semua persoalan hidup ini, terlalu kecil mata kita untuk melihat solusi problem yang kita hadapi.
  6. Milikilah “mental juara” kita adalah pemenang, kita adalah Israel yang baru. Karena orang yang berpikir tentang kekalahan maka dia akan kalah.


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment