Saturday 15 March 2014

Renungan / Khotbah Mazmur 95:1-11, Minggu 23 Maret 2014

Introitus : 
Tetapi aku, berkat kasih setiamu yang besar yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau (Mazmur 5:8).

Bacaan : Roma 5:6-11.; Khotbah : Mazmur 95:1-11

Tema : Puji dan Sembahlah Allah.

Kata Pendahuluan
Saudara-saudara yang kekasih
Mengawali kehidupan dengan puji dan menyembah Allah merupakan ciri kehidupan Pemazmur (Daud). Pemazmur sadar bahwa hari ini memiliki pergumulan tersendiri. Pemazmur sadar bahwa Allah saja yang dapat menolongnya terhindar kefasikan dan pembual (pemberontak), tetapi semua orang yang berlindung kepada Allah akan bersukacita. Hari penuh sukacita diawali pagi hari dengan membuka hubungan (komunikasi) dengan Allah yaitu: masuk ke dalam rumah Allah, sujud menyembah ke arah bait Allah dengan takut (penuh hormat) kepada Allah.

Tema khotbah Minggu ini adalah: memuji dan menyembah Allah. Dari tema ini timbul pertanyaan yaitu: alasan-alasan apa saja yang mendorong Pemazmur sehingga ia memuji dan menyembah Allah dan mengajak orang lain juga memuji dan menyembah Allah.
Pembahasan Nats Khotbah Mazmur 95:1-11

Dalam Mazmur 95:1-11 pemazmur menyatakan alasan-alasan Pemazmur memuji dan menyembah Allah sebagai berikut:
Pertama, Tuhan adalah Allah yang besar (ay. 3-5))
  • Raja yang maha besar mengatasi segala allah (ay.3), tidak ada kuasa di atas Allah, semua kuasa berlutuk kepadanya. Pengalaman Pemazmur (Daud) saat mengalahkan Goliat (orang Filistin).
  • Bagian-bagian bumi yang paling dalam ada di tangan-Nya (ay.4
  • dan Puncak-puncak gunung pun kepunyaan-Nya, (ay. 4)
  • Yang punya laut, Dialah yang menjadikannya (ay. 5)
  • Dan darat - tangan-Nya yang membentuknya (ay. 5
Milik-Nya lah bumi dan segala isinya bahwa Ia yang menciptakan-Nya dan di bawah kuasa-Nya. Peristiwa yang terjadi di bumi ini di bawah penguasaan Allah. Allah tidak meninggalkan ciptaan-Nya (erupsi gunung Sinabung, gunung Kelud, Sunami dibawah penguasaan Allah)

Alasan Tuhan Allah yang besar dengan lima bukti tersebut, Pemazmur mengundang umat untuk :
  1. bersorak-sorak untuk Tuhan yang empunya kehidupan dan bersorak-sorak bagi gunung batu keselamatan umat (ay. 1)
  2. Menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur dan Sorak-sorak bagi-Nya nyanyian mazmur (ay.2)
  3. Sujud menyembah dan berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan umat (ay. 6)

Saudara-saudara yang kekasih,
Kedua, Dialah Allah Kita, dan kita umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan Tangan-Nya (ay. 7). Bagi Pemazmur (Daud) ia seorang gembala yang menggembalakan domba-domba bapanya. Ia berusaha menggembalakan domba-domba bapanya dengan baik, supaya domba-domba dalam keadaan aman dan cukup makanan dan minuman. Demikian juga Daud mempunyai penggembala yaitu Tuhan Allah (bd. Maz. 23:1-6)

Pengakuan Pemazmur bahwa Allah itu gembala umat, dinaytakan dengan mengundang umat untuk jangan mengeraskan hati (ay.9). seperti pengalaman nenek moyang bangsa Israel yang mengeraskan hati di Meriba (kel, 17:1-7), Mereka mencobai Tuhan Allah dengan bertengkar dengan Musa dengan mengatakan:”Adakah Tuhan di tengah-tengah kita atau tidak?” Hasilnya: Musa dan Harun (umat yang mencobai) tidak dapat masuk kenegeri yang yang dijanjikan kepada umat, kerena Musa dana Harun tidak percaya dan menjaga kekudusan Tuhan di depan umat.
Demikian juga dalam Bilangan 25:1-9, pengalaman bangsa Israel yang menyembal Baal Peor, mati karena tulah sebanyak 24.000 orang (Band. Maz. 95:9-11).

Relevansi
Saudara-saudara yang kekasih
Pertama, ditengah-tengah kehidupan kita ini (segala situasi/pergumulan suka dan duka) Pemazmur mengundang kita untuk memastikan/meneguhkan bahwa memuji dan menyembah Allah dengan disertai hati yang taat kepadaNya. Pujian dan penyembahan kita tidak hanya di mulut saja tetapi sampai kepada segenap hati. Dalam nats khotbah: Bangsa Israel dalam perjalanan di padang gurun tidak sanggup menjadi bangsa yang setia, sehingga mereka tidak dapat memperoleh tanah yang dijanjikan kepada kepada mereka. Patut kita renungkan setiap saat, sudahkah kita memuji dan menyembah Allah dengan segenap hati?

Kedua, pada hari ini sekiranyan kita mendengar Tuhan berfirman, jangan keraskan hatimu, dengarkanlah, simpahlah dalam hati, renungkanlah, dan lakukanlah, maka kita akan menikmati berkat-berkat Tuhan yaitu sukacita dan damai sejahtera, seperti domba yang dekat dengan gembalanya.

Ketiga, sebagai orang yang telah ditebus oleh Yesus, kita semua telah menerima Roh Kudus sebagai jaminan keselamatan yang telah dijanjikan, sehingga antara waktu sekarang dan penyempurnaan (kedatangan Yesus kedua kali) kita boleh dan sanggup hidup memuji dan menyembah Allah saja. Ingat setiap saat ada saja tawaran untuk meninggalkan Tuhan atau menduakan Tuhan (harta, pengetahuan, kemajuan komunikasi, keinginan yang tak tertunda, persaingan, uang, kehormatan, kedudukan, makanan, dll) dapat menjadi tuhan atau tuan bagi seseorang. Di pihak lain. Roh Kudus setiap saat menolong kita untuk memuji dan menyembah Allah pencipta langit dan bumi dan yang kita kenal dalam Yesus Kristus…Amin.

Oleh: Pdt. Rasmidi Sembiring M.Th.


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment