Thursday 10 July 2014

Renungan / Khotbah Yesaya 55:1-5, Minggu 3 Agustus 2014

Introitus : 
“Marilah KepadaKu semua yang letih lesu dan berbeban berat Aku akan member kelegaan kepadamu (Matius 11:28)”

Bacaan : Efesus 2:4-9 (tunggal); Khotbah : Yesaya 55:1-5 (antiphonal)

Tema :“Marilah Datang KapadaKu, Engkau akan Berbahagia”

Pendahuluan:
Banyak masalah yang dihadapi oleh setiap orang dalam hidupnya, dalam keluarganya, pekerjaannya, apakah dia tinggal di desa atau di kota-kota besar. Kehidupan yang semakin maju baik di bidang teknologi, komunikasi, transportasi dan informasi, dengan adanya kemajuan zaman ini banyak orang yang tidak dapat menerima bagaimana menghadapi tantangan kemajuan ini sehingga banyak yang stress, depresi, stroke dan mati. Demikian juga hal nya banyak rumah tangga yang retak hubungan suami istri bercerai dan kawin lagi, ada anak sekolah yang stress tidak dapat menyelesaikan studinya ataupun skripsi karena mereka tidak dapat mencari jalan keluar akhirnya gagal dalam karir dan pekerjaannya. Inilah yang dibutuhkan dalam kehidupan setiap orang yaitu bagaimana dan kemana kita mencari jalan keluar dalam setiap permasalahan yang kita hadapi.

Bimbingan Nats:
Nats khotbah kita pada minggu ini adalah member secercah pengharapan dan keselamatan dari Tuhan dimana umatNya tidak dibiarkan mati dalam penderitaan atas dosa mereka. Perikop ini dikenal sebagai Deutro Jesaya, yang mengisahkan penebusan umat Tuhan pasca pembuangan di Babel, dimana Allah menawarkan kemurahan secara cuma-Cuma agar mereka menjadi saksi tentang kebaikan dan kasih Tuhan. Tuhan disini seakan-akan membuat suatu perjamuan makan dan mengundang Bangsa Israel untuk makan dan minum bersama tanpa uang pembeli minum anggur dan susu tanpa bayar.

Tuhan mengatakan, “Mengapa kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang tidak mengeyangkan”, Tuhan mengajak untuk datang kepadaNya memberikan kelegaan, kebahagiaan dan sukacita. Hanya ada kebahagiaan itu apabila datang kepada Tuhan. Apapun yang ada yang didapat, diterima bangsa itu kalau tidak diberkati Tuhan itu semua tidak berarti, tidak berharga dalam hidupnya. Nats renungan ini menuntut orang Israel supaya selalu dengar-dengaran akan Firman Tuhan agar mereka mendapat berkat dan diberkati, agar di dalam kehidupan mereka tidak ada kekurangan baik makanan, minuman dan hasil bidang pertanian dan hujan akan turun bila mereka selalu mendengarkan Firman Tuhan (bandingkan Ulangan 28:15). Jiwa orang Israel merindukan air kehidupan dari Allah seperti rusa yang merindukan sungai, air dalam perjalanan hidupnya (masmur 42:4). Tapi bersama Tuhan selalu mendapat kekuatan, selalu mendapat kesegaran. Tetapi bila mereka tidak hidup di dalam Firman Tuhan, mereka akan layu, lemah dan tidak berdaya dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Seperti Yesus menawarkan air hidup kepada perempuan Samaria (dalam Yones 4:13-14), di mana orang percaya mau menerima air kehidupan, dia akan tidak pernah haus.

Aplikasi:
Di dalam kehidupan kita sebagai orang percaya, bahwa banyak yang kita hadapi dalam kehidupan setiap hari. Kita mendapat kebahagiaan dalam pekerjaan kita, mendapat rejeki tapi kita sering merasa kurang puas, merasa kurang banyak dan kurang kita merasakan nikmatnya. Di dalam kehidupan keluarga kita, semakin banyak kita mengalami berbagai-bagai tantangan, kadang-kadang kita mengandalkan pikiran kita, kekuatan kita sehingga kita dibawanya ke dalam kehancuran karena kita mengandalkan diri kita sendiri. Kita tidak sadar bahwa yang kita terima, yang kita hidupi dalam kehidupan kita, semuanya itu adalah berkat pemberian Tuhan. Oleh karena itu, apa yang sudah kita terima itu, bila kita tidak syukuri dalam kehidupan kita pribadi lepas pribadi, ataupun di dalam keluarga kita hal itu semuanya akan sia-sia, bahkan hal itu juga menjadi musuh kita yang membahayakan di dalam kehidupan kita karena kita selalu mengandalkan kekuatan duniawi.
Oleh karena melalui jalan pikiran, kita selalu lupa diri bahwa itu akan mengancam kehidupan keluarga kita sendiri. Melalui apa yang difirmankan Tuhan, kita patut datang kepadaNya dan membawa berkat yang kita terima untuk dapat kita pergunakan dalam kehidupan kita dan melalui itu nama Tuhan dipermuliakan. Dan melalui apa yang kita terima itu, kita berbagi kepada orang yang memerlukannya maka orang lain itu juga akan bersaksi dan mengucap syukur kepada Tuhan. Maka dengan demikian kebahagiaan yang kita dapat, yang kita terima dari Tuhan menjadi kebahagiaan dan berkat bagi orang lain juga dalam kehidupan keluarga kita dan dalam kehidupan sekitar kita, supaya dengan itu semua kita merasakan hidup ini bersama dengan Tuhan kita akan selalu mendapat kebahagiaan dan sukacita. Amin.

Pdt. Johanes Karosekali
Rg. GBKP Bandung Pusat

Catatan:
  1. Jika Thema dirujuk ke Yesaya 48:18 ada 3 pengertian  bahagia. 1. Fisik = rumah,  juma, harta yang banyak. 2. Emosional. Suka ipuji. 3. Spriritualitas. Jikalau nomor 3 sudah ada pasti nomor 1 dan 2 mengikuti.
  2. Ayat 8-9 bisa menjadi ilustrasi, demikian juga ayat 2. Rumah yang besar tidak jaminan dapat tidur dengan yenyak.
  3. Matius 5:3-12, yang membuat bahagia adalah karena melakukan kebenaran, murah hati, membawa damai, dll. bukan banyak harta, rumah yang besar dan bagus, dll.
  4. Ada 2 kata kunci. 1. Undangen menyembut penyelamatan Allah. Menyambut undangan bisa menyenangkan, tetapi juga tidak menyenangkan. Ibas kita iundang banci a menyenangken ras banci ka menyenangken (ayat 3); 2. Undangan solidaritas ayat 1-2.


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment