Saturday 30 March 2019

KHOBAH MINGGU 31 MARET 2019 DI GMIST TIBAN - BATAM

NATS :
ROMA 6:1-10

Thema :

PASTIKAN WAKTU (KAIROS) KITA UNTUK MEMPRODUKSI KASIH KARUNIA, BUKAN MENGULANGI WAKTU (KRONOS) DALAM JERAT DOSA YANG BERULANG-ULANG TERJADI.

Berbicara mengenai waktu, ada 3 istilah yang ditulis dalam Alkitab.[1]

1. Kronos
Kronos adalah waktu yang biasa, yang selalu ada. Kronos adalah waktu yang dapat diukur dengan jam, hari, tanggal, bulan, tahun dan sebagainya; baik sebagai waktu jangka pendek seperti sekejap mata (Lukas 4: 5) maupun jangka panjang seperti puluhan tahun (Kisah 13:18). Kronos dapat juga dimengerti sebagai deretan peristiwa dan kemungkinan yang terjadi dalam hidup manusia. Oleh sebab itulah kita sering mendengar kata kronologi.

2. Aion
Kata Aion dipakai untuk menunjukan entah waktu yang lama sekali, atau waktu yang tanpa batas. Oleh sebab itu waktu aion dipakai tentang waktu ini yang mulai dengan penciptaan dan berakhir denga kedatangan Kristus yang kedua kali; atau juga tentang waktu kekekalan, yaitu waktu tanpa batas (Matius 12:32) dunia ini dan dunia yang akan datang. Yang diterjemahkan dengan kata dunia adalah aion (baca Efesus 1:21)

3. Kairos
Kata Kairos berbicara tentang periode tertentu. Kalau waktu itu sudah lewat, tidak akan kembali lagi (Roma 5:6). Oleh sebab itu waktu kairos berbicara tentang kesempatan dan momentum yang ada di waktu waktu tertentu.

Galatia 6: 10 berkata, “Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman”.  Artinya, kalau kesempatan tidak digunakan, maka waktu (kairos) akan hilang.

Kalau kita tidak cermat kita akan kehilangan kesempatan. Sebab itu kita harus memperhatikan waktu pintu terbuka dan waktu pintu tertutup. Alkitab berkata, “Apabila Ia (Yesus) membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka (Wahyu 3:7)”.

Ada waktunya Tuhan membuka pintu masuk bagi kita dalam sebuah kesempatan. Bilamana kita tidak masuk, pintu akan tertutup. Pintu itu bisa saja sebuah kesempatan baik yang datang mungkin cuma sekali saja. Jadi perhatikan kairos yang Tuhan berikan. Jadilah peka, bijaksana, berani mengambil keputusan namun tidak terburu-buru. Atau Anda akan menyesalinya!

Sehubungan dengan pengertian tentang waktu yang telah disebutkan, kita dapat mengerti apa yang disampaikan Paulus kepada jemaat di Roma tentang makna terdalam percaya kepada Yesus Kristus. Percaya kepada Yesus Kristus tidak sekedar ucapan bibir tetapi terkandung makna arti terdalam dari “baptisan” bahwa kita sudah dipersatukan dengan kematian dan kebangkitan Kristus. Ayat 3-4 “Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru”. Dengan demikian seharusnya kondisi atau keberadaan setiap orang percaya kepada Yesus Kristus adalah orang yang sangat beruntung karena ia telah menerima kasih karunia yakni penebusan dari dosa yang seharusnya membawanya kepada kematian kekal, sebab upah dosa adalah maut (Roma 6:23). Pengertian ini seharusnya membuat setiap orang percaya semakin berekun  hidup dalam kasih karunia, artinya hidup mensyukuri kasih karunia dengan hidup jauh dari dosa, bukan sebaliknya memahami salah bahwa semakin banyak berbuat dosa artinya terus bertekun, berulang-ulang berbuat dosa semakin bertambah kasih karunia (ayat 1), tidak. Yang pasti semua orang percaya kepada Yesus Kristus sudah memperoleh kasih karunia dan itu berlaku kekal. Masalahnya ialah, benarkah kita percaya kepada Yesus Kristus? Bukti percaya adalah bertobat atau berubah dan berbuah. Tanpa itu, percaya tidaklah berharga.

Benar, kapanpun kita percaya kepada Kristus dan bertobat kita akan memperoleh kasih karunia/pengampunan dan selamat. Persoalan yang harus kita pahami dan sekaligus waspadai adalah kita hidup dalam waktu, baik Kronos, Aion dan Kairos. Ingat bagi manusia waktu itu linear, waktu itu terus maju, walaupun hari-hari seolah berulang tapi bagi manusia yang punya batas hidup (ada limit waktu), hari yang dilewati tidak terulang kembali.

Terlebih lagi yang harus sangat diwaspadai adalah kedatangan Yesus yang kedua kali dimana Firman Tuhan mengatakan kedatangannya tidak terduga, kedatangannya seperti pencuri. Sehubungan dengan hal ini, hari kematian kita juga harus diwaspadai. Sebab kematian bagi kita berarti berhenti kesempatan bertobat. Berarti Kairos kita berakhir dengan kata lain kesempatan sungguh percaya dan bertobat berakhir. Dalam hal ini Kairos berarti juga  “suatu waktu tertentu”, “waktu yang baik” atau pun “kesempatan waktu yang diberikan kepada kita untuk mengambil keputusan” (bd. Ibrani 4:7). Berarti Kronos dalam Kairos kita harus disikapi dengan benar yakni tetap hidup dalam kasih karunia yang berbuah memproduksi kasih karunia bagi dunia yang dikasihi Allah. Tidak gampang memang, tapi kita terus berjuang dengan mengandalkan Kuasa Roh Kudus, kita pasti bias hidup dalam kasih karunia dengan semakin berubah dan berbuah.

Selamat menjalani hidup dalam Kronos, tapi pastikan Kairos kita pada arah yang benar, dan terlebih Kairos kita punya limit, ada batas waktu hidup kita, oleh karena itu “hidup ini adalah kesempatan, apakah kita sudah menjadi berkat”? Katakan, aku sudah menjadi berkat dan terus menjadi berkat. Amin.


Pdt. Sabar S. Brahmana


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment