Thursday 16 June 2011

Khotbah 1 Yohanes 4:16b-21, Minggu 26 Juni 2011

Introitus :
Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik (Roma 12:9)

Ogen/bacaan : Yohanes 5:39-47; Kotbah: 1 Yohanes 4:16b-21

Thema :
Tuhan telah mengasihi kita, karena itu hendaklah kita juga saling mengasihi.... Tuhan adalah kasih, hendaklah kita saling mengasihi. (Dibata ncidahken kekelengen, emaka kita rutang guna sikeleng-kelengen)

Pendahuluan
Berbicara tentang kasih berarti kita juga berbicara tentang Allah. Dalam Alkitab penyataan Allah kita nyatakan sebagai Kasih Allah. Secara iman kita mengakui bahwa segala tindakan Allah terhadap dunia dan manusia nyata di dalamnya akan kasih Allah. Penciptaan dunia dan isinya termasuk manusia kita akui sebagai kuasa Allah yang Ia nyatakan untuk menunjukkan akan kasihNya. Kasih Allah yang sempurna dinyatakan di dalam diri Yesus Kristus yang menunjukkan kasih Agape. Kasih yang ditunjukkanNya adalah kasih yang sempurna dan tidak pura-pura, sehingga siapa yang mengaku dan percaya kepada Allah hendaklah saling mengasihi (tema).

Akan tetapi sekalipun pengajaran kasih Allah ini telah dinyatakan, ternyata manusia sering sekali tidak mampu menunjukkan kasih itu di dalam kehidupannya. Jumlah orang yang percaya kepada Tuhan semakin meningkat, akan tetapi faktanya justru jumlah kehidupan manusia yang saling mengasihi semakin berkurang. Ditengah kompetisi kehidupan ini yang terjadi justru “homo homini lupus”= manusia menjadi serigala bagi manusia lain. Ketidak pedulian satu dengan yang lain, pembenaran diri, egoisme yang semakin meninggi, penghakiman satu dengan yang lain, kebobrokan moral, semuanya ini dapat kita saksikan ditengah kehidupan ini. Manusia semakin jauh dari kehendak Allah yang hidupnya seharusnya kasih dan mengasihi. Pengenalan akan Allah dan menjalankan kehendak Allah cenderung hanya pura-pura, kita mengasihi senantiasa dihubungkan dengan imbalan, untung rugi dan sebab akibat. Seharusnya sebagai orang yang percaya, mengasihi adalah jati diri kita, karena kita melakukannya, sebab Allah telah terlebih dahulu mengasihi kita.

Pendalaman Nats
Belajar tentang kasih Allah kita melihat dari 1 Yohanes 16 :
  1. Allah adalah Kasih : Semuanya ini jelas kita lihat dalam PenyataanNya dan kesempurnaannya adalah di dalam Yesus Kristus. Kasih Allah terlihat bagaimana kehendakNya boleh dinyatakan: memberikan sukacita, damai sejahtera bagi umatNya. Rancangan Allah adalah rancangan damai sejahtera. Secara umum penggunaan kata kasih dinyatakan : Agape : kasih yang rela memberikan diri kepada orang lain, eros : kasih yang muncul akibat dorongan seksual (tidak muncul dalam PB), phileo : Kasih persaudaraan atau keluarga. Di dalam Alkitab baik PL maupun PB kasih yang dikehendaki Allah dari umatNya adalah kasih yang nyata dan terbuka menjangkau sesama, bahkan musuh sekalipun. Oleh karenanya berbicara tentang kasih berarti berbicara juga tentang tanggung jawab orang percaya untuk melakukannya didalam kehidupannya.
  2. Kasih adalah berani dan percaya pada hari penghakiman. Orang yang mengasihi adalah orang yang berani menghadapi segala resiko bahkan konsekwensi dari pekerjaannya tersebut. Benar jika mengasihi tentu saja didalamnya ada pengorbanan, hendaklah seorang yang mengasihi tidak menuntut balasan atas apa yang ia lakukan, atau bahkan meninggalkan tugas mengasihi karena tantangan/resiko yang akan dialami. Orang yang mengasihi tentu upahnya besar dibumi dan disorga (hak Allah). Percaya kepada hari penghakiman menunjuk kepada penyerahan diri kepada Allah/tuntunan Allah, dengan keyakinan sebagai anak yang berharga dihadapan Allah = yang pasti diberkati oleh Allah dan memberikan tempat sebagai kawanan domba Allah.
  3. Kasih melenyapkan ketakutan. Ketakutan adalah bagian dari penguasaan dosa dalam diri manusia, karena bagi orang percaya tidak ada lagi yang perlu ditakuti sebab yang paling menakutkan yaitu “maut” telah dikalahkan didalam diri Yesus Kristus. Oleh karenanya, bagi orang yang memberikan diri dikuasai Allah maka dalam dirinya telah tanggal kekawatiran dan ketakutan yang ada adalah: berani berjalan bersama Yesus dengan cara melakukan kehendakNya. Oleh karenanya, orang percaya “berani tampil beda” karena sadar bahwa kita adalah umat pilihan.
  4. Mengasihi saudara/sesama. Orang yang mengaku mengasihi Allah harus terlihat dengan sikap dan tindakan yang dinyatakannya dengan mengasihi sesamanya/saudaranya. Perumpamaan orang samaria yang baik hati menunjuk kepada sesama manusia adalah secara universal yang tidak dibatasi oleh kondisi, situasi, suku, ras, agama. Didalam kehidupan yang diberikan Allah setiap manusia ciptaanNya ada perbedaan. Perbedaan yang ada tersebut bukan untuk saling menghakimi tapi perbedaan yang ada hendaklah untuk saling memperlengkapi yaitu dengan saling mengasihi.

Dari uraian tersebut jelaslah bahwa kasih menjadi jati diri/identitas bagi orang percaya. Hendaklah kasih selalu dinyatakan/dilakukan bukan sekedar dibicarakan. Orang yang percaya adalah orang yang telah diikat dengan yang dipercayainya, jadi ikatan orang percaya itu adalah ikatan Allah dengan umatNya dengan kasih yang sempurna.

Ditengah kehidupan kita sekarang ini, tuntutan hidup sebagai umat Allah semakin tinggi. Tantangan semakin kompleks, karena didalamnya juga iblis terus berkarya untuk menjauhkan kita dengan ikatan bersama Allah. Ada beberapa kelas manusia dalam dunia ini :

  1. Kelas surgawi : adalah manusia yang mampu hidup mengasihi sekalipun orang yang dikasihi berbuat jahat kepadanya (membalas kejahatan dengan kebaikan)
  2. Kelas Kristiani : adalah orang yang mampu mengampuni orang yang berbuat salah kepadanya.
  3. Kelas Manusiawi : adalah orang yang melakukan kebaikan karena orang lain berbuat baik kepadanya.
  4. Kelas hewani : adalah orang yang berbuat jahat kepada orang yang jahat (Membalas kejahatan dengan kejahatan)
  5. Kelas Setani : adalah orang yang berbuat jahat kepada orang yang berbuat baik kepadanya (membalas kebaikan dengan kejahatan).

Sebagai orang yang percaya kepada Kristus benar kita terus belajar dan belajar, hendaklah semakin hari kita terus naik kelas sampai kita dalam kesempurnaan bersama Kristus Yesus didalam kerajaanNya... Ujilah sejauh mana Kasih itu telah kita nyatakan dalam hidup kita.

Pdt. Alexander. S.S.Th (GBKP Bekasi – Galaxy) 081386498009

Catatan Sermon:
  1. Kasih Agave yang kita terima dari Yesus sesungguhnya bukan milik kita, tetapi milik Kristus, karena itu bagikanlah kepada orang lain. Jika kita terus bersekutu dengan Yesus, seharusnya kita tidak akan pernah kekurangan kasih agave. Jangan kita seperti laut mati, tetapi danaau galelea yang disalurkan mellui selang-selang ke ladang-ladang memberi pertumbunan.
  2. 1 Korinti 13:13 ditekankan adalah mengenai kasih. Mengapa? Karena iman dan pengharapan hanya untuk diri kita, tetapi kasih berguna kepada oran lain.
  3. Ada 5 bagaimana menumbuhkan supaya kita semangat mengasihi.
    1. Pengakuan dalam hati, bahwa aku lebih dahulu sudah dikasihi
    2. Mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri. Ada pemahaman bahwa diri kita ada pada orang lain.
    3. Kita harus memahami bahwa Allah sering mengasihi kita melalui orang lain
    4. Supaya kita jangan merasa bersalah pada waktu penghakiman, karena itu saling mengasihilah.
    5. Orang yang berkorban untuk mengasihi akan diberkati.


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment