Monday 2 September 2013

Renungan / Khotbah Roma 8:26-30, Pekan Doa Wari VII Tahun 2013

Introitus : 
Erpagi-pagi si lampas idengkehkenNdu sorangku;sanga pultak matawari ertoto aku man baNdu,jenari o Tuhan kutimai jababndu (Masmur 4:5)

Ogen : 2 Samuel 23:1-5; Khotbah : Roma 8:26-30

Tema : Kesah Sibadia nampati kita ibas ertoto

Pendahuluan
Kekuatan yang menopang kehidupan orang yang percaya kepada Kristus adalah doa. Kehidupan doa kita juga akan mencerminkan bagaimana hubungan kita dengan Allah, jika hubungan doa kita dengan Allah baik maka sudah dapat dipastikan bahwa kehidupan kita ditandai dengan pertumbuhan kerohanian yang baik pula dan sebaliknya jika kehidupan doa kita kering (mekisat ertoto, la tek nandangi kuasa pertoton) pasti pertumbuhan rohani kita juga tidak akan bertambah bahkan bisa jadi iman kita akan hilang. Oleh karena itu kita harus berusaha menjaga dan meningkatkan kehidupan doa kita (berdoa menjadi gaya hidup). Kehidupan doa kita akan ditandai dengan pemahaman yang benar tentang kuasa doa itu sendiri, sebab ketika kita berdoa/mendoa kan sesuatu sebenarnya kita tidak berjuang sendiri, karena Roh Kudus memberi kita kuasa supaya kita dapat berdoa dengan benar, dengan teratur, karena Roh Kudus akan membantu kita untuk berdoa dan menyampaikan semua isi hati kita kepadaNya, oleh karena itu Paulus berkata dalam 1 Tes 5:17 ... tetaplah berdoa.


Isi
Roma 8:26-30 dilatar belakangi oleh 2 hal yaitu: (1) Adanya keinginan dari orang-orang Yahudi untuk memusnahkan agama Kristen (pengikut Yesus) karena agama Kristen dianggap agama liar yang bisa mengacaukan agama Yahudi. (2) Yang berkuasa pada saat itu adalah pemerintahan Romawi yang hanya menyembah dewa-dewa, dengan begitu orang yang tidak menyembah dewa di cap sebagai pemberontak bagi pemerintah. Dari dua latar belakang ini sudah memberi gambaran bagi kita bagaimana sulitnya dan beratnya tekanan yang dihadapi oleh pengikut Kristus, situasi dan keadaan tidak mendukung mereka sebagai pengikut Krsitus, tapi dalam prikop ini Paulus mengingatkan bahwa akan tetap ada pengaharapan bagi anak-anak Allah.

(a) Roh Kudus membantu kita dalam berdoa
Sering kita tidak tahu hal-hal yang harus kita doakan termasuk segala keperluan kita (labo sieteh alu payo mindosa man Dibata). Disinilah peran Roh Kudus yang akan menyataken kepada kita tentang segala keperluan kita. Dengan begitu kita diajar untuk memiliki penyerahan diri, sebab terkadang kita memiliki beban yang sangat berat dan kita tidak lagi bisa mengucapkannya dengan kata-kata yang bisa kita lakukan hanyalah meratap kepada Tuhan, saat itulah Roh Kudus membantu kita, yang mampu mengubah bahasa air mata menjadi sebuah doa, dengan cara ini keluhan yang tidak terucapkan bisa disalurkan (bnd ogen ay.2)

(b) Allah menyelidiki dan mengetahui doa kita dan menyatakannya seturut dengan kehendakNya.
Semua doa yang kita ucapkan akan dinyatakan Tuhan sesuai dengan kehendakNya, kita tidak tahu apakah doa kita itu sesuai dengan kebutuhan kita atau hanya keinginan kita, tapi semua makna doa yang kita ucapkan adalah selalu lebih besar jawaban Tuhan (sesuai dengan kehendakNya..lenga pe si ukurken ntah pe si pindo enggo leben iberekenNa)dari pada semua permintaan kita, Roh Kudus yang menyempurnakan doa-doa kita dan Allah menanggapinya dengan hikmat dan kasihNya yang tidak terbatas.

(c) Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi yang mengasihi Dia.
Kata “turut bekerja” berarti Allah memelihara segala sesuatu sehingga semuanya berjalan dengan sesuai dengan kehendakNya.Dengan kata lain segala sesuatu berasal dari Allah, dikerjakan oleh Allah dan untuk kemuliaan nama Allah. Dengan begitu orang-orang yang mengasihi Allah tetap melihat dan menghadapi segala sesuatu secara positif, walaupun tantangan hidup sangat berat dan doa yang tidak lagi terucapkan, Roh Kudus akan memampukan kita berjalan dengan iman bukan dengan penglihatan (orang yang tekun berdoa tidak akan mudah putus asa).

(d) Orang yang dipilih Tuhan adalah serupa dengan gambarNya dan mereka dimuliakanNya
Bagi orang-orang pilihanNya janji Tuhan itu akan selalu menjadi jaminan dalam hidup, karena Tuhan selalu mengarahkan kehidupan kita dengan teratur, sesuai denga rencana agungNya (bnd ogen ay.5)

Aplikasi
Pada hari terakhir kita mengikuti pekan doa tahun ini kita di ingatkan akan peran Roh Kudus didalam doa- doa.kita.Tidak menjadi masalah jika kita tidak bisa menaikkan doa dengan kata-kata yang indah dan menyentuh, karena Roh Kudus akan melengkapi dan menyampaikan keluhan-keluhan kita kepada Bapa di Sorga, Mungkin kita sering salah berdoa (terlalu panjang berdoa,doa tidak beraturan..dst) namun Roh Kuduslah yang akan menyempunakannya. Oleh karena itu kita perlu bertekun didalam doa agar pertumbuhan iman kita dapat bertambah dan menjadi berkat.

Doa menjadi hal yang penting bagi orang yang percaya kepadaNya, selayaknyalah hidup kita dimulai, diisi dan diakhiri dengan doa. Kebiasaan berdoa perlu kita terapkan dalam kehidupan kita (doa menjadi gaya hidup kita). Seharusnya bagi kita berdoa bukan lagi menjadi kebiasaan tapi itu sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan. Karena kita menyadari bahwa tidak semua hal yang terjadi dalam hidup dapat kita kendalikan, bahkan terkadang Tuhan izinkan hal yang tidak enak (la bagi ukur) dalam hidup, ketika kita bertekun didalam doa, kita akan menyadarinya adanya campur tangan Tuhan dalam segala peristiwa.

Kehidupan dengan tekun berdoa akan membuat pengenalan kita akan Allah semakin bertambah dan didalam menjalani hidup kita senantiasa bersyukur kepada Allah bahwa Dia turut bekerja dalam setiap perkara yang kita hadapi, karena jika kita terus menerus komplain (jungut-jungut) tanpa sadar kita akan menyalahkan diri sendiri, menyalahkan orang lain bahkan menyalahkan Tuhan.Dalam introitus Daud mengisi hidupnya dengan mengawali hari dengan berdoa, hal ini juga menjadi evaluasi bagi kita seberapa banyak diantara kita yang punya waktu untuk bersaat teduh dipagi hari dengan Tuhan atau berdoa bersama keluarga dimalam hari. Doa menjadi gaya hidup berarti kita sudah mengerti bahwa Roh Kudus yang mengajari kita berdoa, oleh karena itu tidak ada yang tidak bisa berdoa atau saling tunjuk jika disuruh berdoa (sidalih-dalihen ertoto).

Pdt. Rena Tetty Br. Ginting


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment