Monday 10 November 2014

Renungan / Khotbah 2 Petrus 3:8-15, Minggu 7 Desember 2014 Advent ke 2)

Introitus : 
Ada suara yang berseru-seru: Persiapkanlah di Padang Gurun jalan untuk Tuhan. Luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita (Yesaya 40:3).

Bacaan : Yesaya 40:1-11 (Responsoria); Kotbah : II Petrus 3:8-15 (Tunggal)

Tema : Persiapkanlah Jalan Untuk Tuhan

PENDAHULUAN
Ketika kita mendapat kabar berita bahwa kita akan kedatangan tamu ke rumah kita, maka kita sebagai tuan rumah sudah pasti akan mempersiapkan diri kita untuk menyambut dia yang akan dating. Yang dating itu akan kita persiapkan mulai dari sumur, dapur dan tempat tidur. Kita membersihkan rumah kita dengan senang hati. Kita mempersiapkannya dengan baik agar yang dating itu merasa nyaman, tenang dan suka cita. Demikianlah pada minggu Advent ke II ini melalui renungan kita di dalam surat 2 Petrus 3:8-15 kita diajak untuk merenungkan bagaimana kita sudah siap untuk mempersiakan diri kita, hati kita supaya Tuhan yang akan dating itu merasa nyaman dan tenang, berkenan di hati kita dan di dalam pribadi kita masing-masing.

ISI/ PEMBAHASAN
Surat II Petrus ini mengingatkan kita kepada kedatangan janji Tuhan yang dinamakan juga dengan Parusia. Kapankah kedatangan Tuhan yang disebut dengan Parusia itu? Konsep waktu TUhan dengan manusia berbeda. Di dalam ayat 8 dikatakan bahwa seribu tahun sama dengan 1 hari atau 1 hari sama dengan 1 tahun di mata Tuhan (Mzm 90:4). Karena mengenai waktu kapan kedatangan Tuhan itu adalah merupakan otoritas ataupun kuasa Allah. Tapi yang penting atau perlu di dalam khotbah kita pada saat ini adalah kita menunggu dengan sabar dan tekun kapan waktu saja. Walaupun banyak orang berfikir dan beranggapan bahwa Tuhan itu lupa atau lambat memenuhi janjinya tapi Tuhan itu sabar dan punya rencana supaya setiap orang dapat bertobat dan selamat. Manusia diberi mengevaluasi dirinya untuk bertobat, berubah sikap dari yang tidak baik menjadi baik. Dapat kita lihat bahwa bagaimana Tuhan memberikan waktu dan kesempatan bagi kita manusia. Gambaran kedatangan Tuhan itu juga digambarkan seperti kedatangan pencuri, waktunya kita tidak tahu karena Tuhan tidak mengumumkannya atau memberitahukannya terlebih dahulu. Langit akan lenyap. BUmi dan segala yang ada di atasnya akan hilang dan lenyap. Apakah yang dibuat oleh orang yang beriman kepada Tuhan? Rasul Petrus mengatakan,” Kamu harus hidup tidak bercela dan berkenan di hadapan Tuhan, bersih dan tidak bercela di hadapanNya”.

APLIKASI
Pada saat ini kita sedang menantikan dan berjalan di dalam Minggu-minggu Adven. Persiapan-persiapan kita untuk menyambut natal tentu dalam minggu-minggu Adven ini, kita dituntut tetap sabar, setia dan tekun. Menanti berarti hidup berinisiatif dan banyak berubah dinamis dan mengadakan perubahan-perubahan di dalam kehidupan kita. Penantian berarti kita dituntut untuk merubah sikap hidup kita, perbuatan kitra dan cara berfikir kita. Hati kita harus siap untuk mengadakan hal-hal yang positif untuk mempersiapkan jalan Tuhan dalam hati kita. Walaupun banyak yang kita tidak dapat terima dalam kehidupan kita, pekerjaan kita, keluarga kita dan jemaat Tuhan terlebih lagi dalam masyarakat kita, kita harus merendahkan hati kita dan selalu mau hidup di dalam firman Tuhan. Yang mungkin juga dalam pengalaman hidup kita dan keluarga kita boleh saja hati kita tergores oleh ulah teman-teman sekerja kita, saudara-saudara kita namunpun demikian, melalui firman Tuhan dan kerendahan hati kita, kita selalu dikuatkan dalam menjalani hari-hari kehidupan kita. Hal yang demikianlah yang membuat hati kita menjadi damai sejahtera, karena hati kita, kita sudah siapkan agar Tuhan menguasai hidup kita dan Tuhan itu akan membimbing kita dan kita dapat menjadi saksi untuk orang lain dan untuk Tuhan.

Pdt. Johanes Karo Sekali
GBKP Runggun Bandung Pusat


Artikel lain yang terkait:



0 komentar:

Post a Comment